Site icon Media Asuransi News

Penerimaan Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak Mulai Positif

ilustrasi pajak

 
 
Media Asuransi – Pemulihan ekonomi nasional terasa pada bulan lalu. Hal itu pun berdampak pada setoran pajak lima sektor usaha yang mulai positif dibandingkan tahun lalu.

“Penerimaan pajak masih terkontraksi namun sudah lebih baik daripada tahun laku,”ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam jumpa pers APBN KITA edisi Mei 2021 secara daring di Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.

Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 menunjukkan pada April 2021 industri pengolahan tumbuh 7,63  year on year (yoy). Kemudian, sektor perdagangan tumbuh 16,51 persen yoy. Lalu, sektor konstruksi dan real estat naik 1,59 persen yoy. Selanjutnya sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 2,41 persen yoy. Terakhir, sektor jasa perusahaan tumbuh tipis 0,82 persen yoy.

Baca jugaRelaksasi Pajak dan Kredit Kendaraan serta Properti Dorong Pertumbuhan Industri Asuransi

Menkeu menyatakan perbaikan penerimaan pajak dari kelima sektor usaha tersebut terutama didukung oleh pembayaran pajak penghasilan (PPh) badan tahunan. Selain itu, seiring dengan peningkatan impor serta permintaan dalam negeri yang mulai melonjak.

Selain pajak dari sektor yang sudah positif, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga sudah positif. Realisasi PNBP sampai bulan April 2021 mencapai Rp131,3 triliun atau 44,0 persen target APBN 2021, antara lain didorong oleh pertumbuhan PNBP sumber daya alam (SDA) Nonmigas sebesar 37,3 persen (yoy) akibat kenaikan harga batubara, emas, perak, tembaga, timah, dan nikel, serta dukungan kenaikan sektor kehutanan meliputi kenaikan produksi kayu, penggunaan areal kawasan hutan, dan pembayaran piutang PNBP PKH.

Pertumbuhan PNBP Lainnya sebesar 68,2 persen yoy akibat kenaikan penjualan hasil tambang batubara dan layanan PNBP K/L. Juga adanya pertumbuhan Pendapatan Badan Layanan Umum atau BLU sebesar 84,2 persen (yoy) akibat peningkatan pendapatan dana perkebunan kelapa sawit dan layanan pendidikan dibandingkan tahun lalu.

Baca juga : Pemerintah Perpanjang Pemberlakuan Insentif Pajak 

Selanjutnya, penerimaan kepabeanan dan cukai sampai dengan 30 April 2021 mencapai Rp78,7 triliun atau 36,6 persen target APBN 2021, dan tumbuh 36,5 persen yoy. Penerimaan bea masuk terealisasi sebesar Rp11,49 triliun, meningkat 0,13 persen yoy seiring tren impor nasional yang terus meningkat, sedangkan bea keluar mencapai Rp7,18 triliun, tumbuh signifikan 658,9 persen yoy didorong penerimaan BK tembaga dan produk kelapa sawit. Sementara itu, penerimaan cukai terealisasi sebesar Rp60,05 triliun atau tumbuh 32,8 persen yoy, didorong penerimaan cukai hasil tembakau yang tumbuh 34,4 persen yoy dipengaruhi oleh limpahan pelunasan kredit pita cukai dari akhir tahun 2020 yang jatuh tempo di awal tahun 2021. Wan

Exit mobile version