1
1

Genjot Kinerja, OJK Terus Pelototi Spin Off Perbankan dan Asuransi Syariah!

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. | Foto: OJK

Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Mahendra Siregar membeberkan strategi prioritas yang telah dan akan dilakukan terhadap ekosistem keuangan syariah. Upaya ini menjadi bentuk optimisme kepada perkembangan keuangan syariah di Indonesia.

“Dukungan pembiayaan melalui keuangan syariah di perbankan pertumbuhannya lebih tinggi daripada yang dicapai oleh pembiayaan konvensional. Jadi dengan kata lain akselerasi pertumbuhan di keuangan syariah dapat dicapai dengan baik,” ujar Mahendra, dalam konferensi pers hasil rapat KSSK, di Jakarta, Senin, 28 Juli 2025.

|Baca juga: KSSK Sebut Kinerja Pasar Modal Indonesia Ciamik di Triwulan II/2025

Kendati demikian, akselerasi masih tetap dibutuhkan bagi keuangan syariah di Tanah Air karena hal tersebut menjadi prioritas semua pihak di masa mendatang. Berangkat dari kondisi itu, lanjut Mahendra, upaya yang dilakukan OJK antara lain membentuk komite pengembangan keuangan syariah.

Pembentukan komite berdasarkan ketentuan dari Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Selain itu, dengan esensi merumuskan dan memberikan solusi terkait isu di industri keuangan syariah serta OJK yang menilai proses perumusan solusi memerlukan waktu maka memang diperlukan pembentukan komite pengembangan keuangan syariah.

|Baca juga: Chatib Basri: Di Indonesia Uang Tidak Jadi Masalah tapi Masalah Jadi Uang

|Baca juga: Bos BI Sebut Kredit Perbankan Tembus Rp8.059,79 Triliun per Juni 2025

Komite ini beranggotakan internal OJK yakni dari pasar modal, asuransi, dan pembiayaan; perwakilan Dewan Syariah Nasional MUI; profesional; serta akademisi bidang keuangan syariah. “Sehingga perumusan tadi, diskusinya dan kemudian solusinya bisa dimatangkan dengan cepat dan kemudian bisa langsung dioperasionalisasikan,” kata Mahendra.

Hal lainnya yang dilakukan OJK antara lain pemantauan secara ketat kebijakan untuk konsolidasi spin off sektor keuangan syariah khususnya perbankan dan asuransi. Diharapkan dengan hal ini, kemampuan peningkatan kinerja keuangan syariah keseluruhan bisa dirasakan hasilnya dalam waktu dekat.

“Dan tentu secara bersama-sama terus melakukan berbagai program literasi dan inklusi keuangan syariah secara nasional. Bersama-sama juga dengan semua lembaga yang ada di depan ini, KSSK dan tentu dalam Dewan Nasional Keuangan Syariah Indonesia,” terang Mahendra.

|Baca juga: BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, tapi Syaratnya 3 Ini!

|Baca juga: Target Molor, Luhut Tetap Ngotot Family Office Rampung di 2025

Lebih lanjut, strategi yang telah dijelaskan oleh Mahendra saat ini menjadi prioritas secara menyeluruh. Upaya tersebut bertujuan untuk melengkapi ekosistem jasa keuangan syariah yang semakin besar dan kuat. Kemudian, masalah bisa segera diselesaikan berikut solusi serta peningkatan literasi dan inklusi bisa terus meningkat.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 7 Rekomendasi CORE Indonesia untuk Percepat Pemulihan Ekonomi RI
Next Post Penguatan Pasar Saham Diprediksi Berlanjut Tapi Terbatas

Member Login

or