1
1

BCA Bukukan Kinerja Solid di Semester I/2025, Ditopang Penyaluran Kredit yang Prudent

Menara BCA. | Foto: BCA

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA dan entitas anak membukukan pertumbuhan kredit sebesar 12,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp959 triliun per Juni 2025. Pertumbuhan tersebut didukung penyaluran kredit di berbagai segmen, serta terjaganya kondisi likuiditas perseroan.

Sejalan dengan pencapaian pertumbuhan kredit dan pendanaan serta volume perbankan transaksi, kinerja laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh delapan persen yoy menjadi Rp29 triliun pada semester I/2025.

Pencapaian kinerja laba BCA di paruh pertama 2025 ditopang oleh pendapatan bunga maupun pendapatan selain bunga. BCA mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang mencapai tujuh persen yoy menjadi Rp42,5 triliun pada semester I/2025. Pada saat yang sama, pendapatan selain bunga naik 10,6 persen yoy menjadi Rp13,7 triliun. Total pendapatan operasional Rp56,2 triliun, naik 7,8 persen yoy. Rasio cost to income (CIR) sebesar 29,1 persen, turun dari 30,5 persen pada tahun sebelumnya.

|Baca juga: Hanya Sampai Akhir September, Segera Daftar Beasiswa PPBP dan PPTI BCA

“Pertumbuhan kredit BCA positif di berbagai segmen, mulai dari korporasi, UMKM, serta konsumer. Penyelenggaraan BCA Expoversary 2025 turut menopang kinerja pembiayaan pada paruh pertama 2025. BCA senantiasa menyalurkan kredit secara prudent, mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dengan disiplin dalam menerapkan manajemen risiko,” kata Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, dalam jumpa pers secara daring, Rabu, 30 Juli 2025.

Kredit korporasi BCA tumbuh 16,1 persen yoy hingga mencapai Rp451,8 triliun per Juni 2025. Kredit komersial naik 12,6 persen yoy menjadi Rp143,6 triliun, dan kredit UKM meningkat 11,1 persen yoy hingga Rp127 triliun.

Ditopang pertumbuhan KPR sebesar 8,4 persen menjadi Rp137,6 triliun, dan kredit kendaraan bermotor (KKB) 5,2 persen mencapai Rp65,4 triliun, total pertumbuhan kredit konsumer mencapai 7,6 persen yoy hingga Rp226,4 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) tumbuh 9,4 persen yoy hingga mencapai Rp23,4 triliun.

|Baca juga: BCA Dinobatkan Sebagai Tempat Kerja Terbaik Selama 7 Tahun Berturut-turut

Hendra menuturkan, kualitas pinjaman BCA terjaga solid, tecermin dari rasio loan at risk (LAR) 5,7 persen pada semester I/2025, membaik dari 6,4 persen pada tahun sebelumnya. Rasio non performing loan (NPL) terkelola di level 2,2 persen. Pencadangan NPL dan LAR memadai, masing-masing 167,2 persen dan 68,7 persen.

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 21,1 persen yoy hingga menyentuh Rp239,7 triliun per Juni 2025, setara 24,9 persen dari total portofolio pembiayaan. BCA berkomitmen menerapkan aspek ESG (Environmental, Social, and Governance), antara lain melalui penyaluran kredit kendaraan bermotor listrik sekitar Rp3,2 triliun per Juni 2025.

Di sisi lain, BCA kembali menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha Kartini, menawarkan bunga spesial mulai 3,21 persen eff. p.a. untuk perempuan pengusaha atau usaha dengan mayoritas karyawan perempuan. Sedangkan pada segmen komersial dan UKM yang bergerak di Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan sektor pendidikan, BCA juga menawarkan bunga spesial untuk kredit produktif.

Presiden Direktur BCA juga menyampaikan bahwa total dana pihak ketiga (DPK) naik 5,7 persen yoy menjadi Rp1.190 triliun per Juni 2025. Dana giro dan tabungan (current account and saving account/CASA) secara konsolidasi berkontribusi sekitar 82,5 persen dari total DPK, tumbuh 7,3 persen mencapai Rp982 triliun.

Total frekuensi transaksi yang diproses BCA naik 17 persen yoy pada semester I/2025, tumbuh 3,5 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Kenaikan frekuensi transaksi tersebut ditopang oleh transaksi mobile dan internet banking yang naik 19 persen yoy.

Aplikasi myBCA konsisten dikembangkan, dan salah satu inovasi terbaru adalah integrasi portofolio saham dan obligasi di BCA Sekuritas ke dalam aplikasi myBCA. Terdapat juga tambahan mata uang Won Korea Selatan pada Poket Valas myBCA, sehingga kini tersedia 17 mata uang asing pada menu tersebut.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jalin Health: Kecerdasan Buatan Bantu Industri Kesehatan dan Asuransi
Next Post CIMB Niaga Bukukan Laba Sebesar Rp4,4 Triliun di Semester I/2025

Member Login

or