Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 16,5 persen secara tahun ke tahun (YoY) menjadi Rp900 triliun pada semester I/2025.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh dana murah (CASA) yang naik 18,7 persen menjadi Rp647,6 triliun. Peningkatan rekening giro sebesar 25,1 persen dan tabungan 10,5 persen mendorong rasio CASA naik ke 72 persen dari 70,7 persen di periode yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), khususnya CASA mencerminkan keberhasilan strategi digitalisasi dan transformasi cabang BNI,” ujar Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena, dalam keterangan resminya yang dikutip Senin, 15 September 2025.
Transformasi digital BNI juga ditopang oleh aplikasi wondr by BNI yang sudah memiliki 8,6 juta pengguna per Juni 2025. Volume transaksi di aplikasi ini meningkat 68 persen YoY, mencerminkan tingginya adopsi layanan digital di kalangan nasabah.
|Baca juga: Bos Bank Mega Syariah Sapa Langsung Nasabah di Hari Pelanggan Nasional 2025
|Baca juga: Ditunjuk Jadi Menkeu, Purbaya Diharap segera Realisasikan Program Penjaminan Polis Asuransi
Selain itu, fitur multicurrency dan QRIS crossborder yang ditambahkan di wondr memudahkan nasabah melakukan transaksi lintas negara, memperluas jangkauan layanan BNI di level global.
Untuk segmen wholesale, platform BNIdirect mencatat nilai transaksi Rp5.246 triliun hingga akhir semester I/2025. Nilai ini naik 31,1 persen YoY berkat transformasi platform yang kini lebih cepat, simpel, dan personal.
Saldo giro transaksional juga meningkat 18 persen YoY seiring penambahan fitur-fitur seperti real-time cash visibility dan single authorization yang memudahkan pelaku usaha dalam mengelola keuangan.
Rasio kecukupan modal (CAR) BNI berada di 21,1 persen, sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) dijaga tetap sehat untuk mendukung ekspansi DPK dan kredit di sisa 2025.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
