Media Asuransi, JAKARTA – Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) terus menurun. Kepemilikan asing di SBN per Kamis, 11 September 2025, tercatat sebesar Rp928,5 triliun atau 14,4 persen dari total outstanding.
|Baca juga: Dua Seri Surat Utang Milik Dian Swastatika (DSSA) Bakal Jatuh Tempo Akhir Tahun Ini
“Ini merupakan level terendah sejak bulan Juli 2025. Sepanjang bulan September kepemilikan asing sudah berkurang Rp25,4 triliun (US$1,5 miliar),” jelas Chief Economist & Head of Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, dalam publikasi risetnya, Senin, 15 September 2025.
Rully mencatat investor asing juga melakukan jual bersih terhadap SRBI selama dua pekan terturut-turut, dengan akumulasi mencapai Rp11,9 triliun atau senilai US$722 juta.
Kepemilikan Domestik Naik
Di tengah penurunan kepemilikan investor asing, institusi domestik masih menaikkan kepemilikannya di SBN. Sepanjang September, bank merupakan institusi domestik yang meningkatkan paling tinggi kepemilikannya di SBN, mencapai Rp20,6 triliun, kemudian diikuti oleh asuransi dan dana pensiun, sebesar IDR16,9 triiliun.
|Baca juga: Kinerja SBN Terkontraksi -0,10% Sepanjang Pekan Lalu, Obligasi Korporasi Menguat
Peningkatan signifikan kepemilikan bank di SBN. Sebagai informasi, sepanjang tahun 2025, kepemilikan bank di SBN meningkat signifikan hingga Rp305,8 triliun, sejalan dengan likuiditas perbankan yang longgar, dengan LDR per bulan Juli sebesar 86,5 persen. Hal tersebut membantu menjaga imbal hasil SBN tetap rendah, dengan imbal hasil SBN tenor 10 tahun sepanjang tahun ini turun turun 66,6bps YTD.
“Namun sayangnya hal tersebut menunjukkan bahwa fungsi intermediasi perbankan tidak berjalan optimal, dengan tren pertumbuhan kredit yang terus menurun, per Juli sebesar 7,0 persen, terendah dalam 40 bulan terakhir,” pungkas Rully.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News