Site icon Media Asuransi News

7 Faktor Orang Melakukan Prokrastinasi dan Cara Mengatasinya

Media Asuransi, JAKARTA – Pernahkah Anda, bangun lebih pagi lalu duduk di meja kerja, laptop sudah terbuka, dan siap-siap untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang tenggatnya sudah sangat dekat. Tapi… kemudian malah asyik memilih playlist lagu di YouTube, terus masuk notifikasi chat dari WhatsApp yang bikin Anda asyik berchat ria. Setelahnya, Anda malah pindah membuka tab baru di laptop untuk streaming episode baru drama yang sejak tadi diobrolkan dengan teman.

Sampai akhirnya, jam berlalu begitu cepat sudah sore. Alih-alih melakukan pekerjaan yang tenggat waktu sudah makin mepet, Anda sudah merasa begitu lelah dan akhirnya tidak ingin melakukan apa pun. Hal berikutnya yang Anda ketahui, tugas pentingmu tetap belum selesai. Bye, deadline!

Angkat tangan bila semua kejadian di atas sudah begitu akrab dengan rutinitas harianmu! Ketika kita menunda-nunda suatu pekerjaan, artinya kita menyia-nyiakan waktu luang, sekaligus menunda tugas-tugas penting yang seharusnya kita lakukan sampai akhirnya terlambat. Kalau sudah terlambat, akhirnya Anda sendiri yang panik lalu berharap bisa memulai pekerjaan lebih awal.

Baca juga: Harga Meroket, Pemerintah Bakal Naikkan Royalti Batubara

Tanpa Anda sadari, siklus ini sebenarnya terjadi pada semua orang. Sering kali kita menunda-nunda pekerjaan penting, mengerjakan begitu mendekati waktunya, dan kalau bisa menghindari pekerjaan itu.

Namun, apakah Anda tahu bahwa kebiasaan menunda pekerjaan ini atau yang lebih akrab disebut prokrastinasi (procrastination) memberikan dampak buruk dan menutup celah Anda untuk mencapai hasil yang optimal yang bisa didapatkan?

Ada berbagai alasan mengapa rasa malas dan prokrastinasi (procrastination) mendominasi saat dihadapi dengan pekerjaan atau tugas tertentu. Mari kita mulai dengan memahami dasar-dasarnya. Apakah prokrastinasi (procrastination) itu? Apa arti prokrastinasi (procrastination)? Apa sebenarnya yang kita hadapi di sini?

Apa itu Prokrastinasi (Procrastination)?

Sebenarnya, filsuf Yunani kuno seperti Socrates dan Aristoteles mengembangkan sebuah kata untuk menggambarkan jenis perilaku ini: Akrasia.

Akrasia adalah keadaan di saat tindakan Anda malah melawan penilaian yang lebih baik. Definisi modern dari prokrastinasi (procrastination) adalah tindakan menunda atau menunda tugas atau serangkaian tugas.

Dampak Buruk Prokrastinasi

Mengutip dari informasi yang dilansir oleh verywell mind, dampak negatif dari prokrastinasi bila sudah dalam tahap kronis bukan hanya berdampak buruk pada keterampilan ANda dalam mengatur waktu. Prokrastinasi (procrastination) juga dapat berdampak serius pada sejumlah bidang kehidupan, termasuk kesehatan mental dan sosial, profesional, dan kesejahteraan finansial seseorang, di antaranya:

  1. Tingkat stres dan gangguan kesehatan lain yang lebih serius.
  2. Peningkatan risiko terganggunya hubungan sosial.
  3. Kebencian dari teman, keluarga, rekan kerja, dan sesama siswa.
  4. Konsekuensi yang harus kamu tanggung bila terjadi tunggakan tagihan.

Tak hanya terjadi padamu, bila terjadi pada buah hati atau anggota keluargamu yang masih bersekolah, menurut Oxford Learning Centres, Inc, kebiasaan ini pun dapat berdampak negatif pada tugas sekolah, nilai, dan bahkan kesehatan siswa secara keseluruhan. Siswa yang menunda-nunda dapat mengalami tingkat frustasi, rasa bersalah, stres, dan kecemasan yang lebih tinggi. Bahkan, dalam beberapa kasus menyebabkan masalah serius seperti penurunan kepercayaan diri dan depresi.

Mengapa Seseorang Melakukan Prokrastinasi?

Lalu, apa yang terjadi di otak kita hingga menyebabkan kita menghindari hal-hal yang kita tahu harus kita lakukan?

Untuk memudahkan memahaminya, James Clear, penulis Atomic Habits, salah satu buku best seller dari the New York Times, menjelaskan bahwa coba bayangkan bahwa Anda memiliki dua diri: “Diri saat ini” dan “Diri Anda di masa depan”. Ketika Anda menetapkan tujuan untuk diri sendiri -seperti menurunkan berat badan- sebenarnya Anda membuat rencana untuk “Diri kamu di masa depan”.

Anda membayangkan seperti apa hidupmu di masa depan. Para peneliti telah menemukan bahwa ketika Anda memikirkan tentang “Diri Anda di masa depan”, otakmu mengambil tindakan dengan manfaat jangka panjang. “Diri Anda di masa depan” ingin menjadi langsing dan bugar, tetapi “Diri saat ini” menginginkan donat.

Baca juga: SMKM Resmi IPO, 97% Dana Untuk Modal Kerja

Fenomena ini lah yang disebut “ketidakkonsistenan waktu”. Sama halnya saat, Anda memiliki pekerjaan untuk diselesaikan. Anda sudah mengetahuinya selama berminggu-minggu dan terus menundanya hari demi hari. Anda mengalami kecemasan yang mengganggu memikirkan tugas ini yang harus Anda kerjakan, tetapi merasa tidak cukup atau tidak bisa melakukan apapun. Kemudian, tiba-tiba, sehari sebelum tenggat waktu, konsekuensi menjadi semakin besar, dan mau tidak mau Anda harus mengerjakan tugas itu hanya dengan waktu beberapa jam sebelum tenggat.

Selanjutnya, mari kita cari tahu bersama beberapa ciri-ciri yang sebenarnya dialami oleh orang yang suka melakukan prokrastinasi (procrastination). Di antaranya:

1. Kurangnya Visi. Salah satu alasan terbesar orang menunda-nunda pekerjaannya adalah karena mereka merasa tidak memiliki visi yang jelas untuk masa depan. Sama halnya saat Anda tidak dapat melihat manfaat dari menyelesaikan tugas tertentu lalu berpikir mengapa harus repot-repot menyelesaikannya?

2. Kurangnya Waktu. Satu ini juga merupakan alasan paling populer untuk mereka yang terbiasa tidak dapat menyelesaikan sesuatu. Sibuk bukan berarti Anda tidak punya waktu, bisa jadi cara kerja yang Anda lakukan tidak efektif dan efisien. Biasanya, jika seseorang kekurangan waktu dalam hidupnya, hal itu disebabkan oleh keterampilan organisasi yang buruk, prioritas yang buruk, atau ketidakmampuan untuk mengatakan tidak.

3. Kurangnya Perencanaan yang Baik. Jika Anda tidak teratur dan tidak menjaga jadwal yang ada, risikonya akan lebih sering melupakan tugas dan melewati tenggat waktu.

4. Kelelahan. Anda selalu akan beralasan terlalu lelah untuk memulai. Terlebih bila memulai pekerjaan saat pulang dari kantor.

5. Ketakutan. Rasa takut akan hasil akhir bisa menjadi seseorang melakukan prokrastinasi (procrastination). Bahkan mengagetkannya, bagi sebagian orang, mereka menunda pekerjaan karena takut hasilnya akan bagus lalu akan menambah pekerjaan mereka.

6. Mudah Terganggu. Anda merasa sulit sekali fokus dan mudah terganggu dengan hal-hal eksternal.

7. Merasa Kewalahan.  Anda merasa tugas yang Anda miliki membuatmu kewalahan, jadi tidak tahu lagi bagaimana harus memulainya.

Biar Berhenti Melakukan Prokrastinasi, Ini Cara Mengatasinya

Jangan berlarut-larut dan membiarkan kebiasaan prokrastinasi (procrastination) mengambil alih hidupmu. Selalu ada cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi kebiasaan ini dan mengembalikan produktivitasmu. Yuk, coba lakukan beberapa hal di bawah ini:

1. Bagi Pekerjaan Menjadi Bagian-bagian Kecil

Sebagian orang kerap menunda pekerjaan mereka dengan alasan mereka merasa pekerjaan itu terlalu membebani dirinya. Kalau Anda merasakan hal yang sama, maka aksi yang harus dilakukan adalah memecah tugas tersebut menjadi bagian-bagian kecil. Dengan begitu Anda dapat fokus pada satu hal dalam satu waktu dan menyelesaikannya secara berurutan.

2. Buat Tenggat Waktu dengan Rinci

Tahap selanjutnya, setelah Anda berhasil membagi pekerjaan dalam bagian-bagian kecil, tentukan tenggat waktu untuk setiap bagiannya. Dengan cara ini, Anda jadi tahu bahwa harus menyelesaikan setiap tugas pada tanggal tertentu dan berapa banyak waktu yang Anda punya untuk menyelesaikan semuanya.

3. Ubah Lingkungan Sekitarmu

Coba sekarang perhatikan meja kerjamu dan lingkungan sekitarnya. Kalau Anda terbiasa bekerja di atas kasur, tentu saja malah akan semakin malas dan ingin meringkuk tidur saja. Lingkungan sekitar dan meja kerjamu faktanya dapat meningkatkan produktivitas kerja. Tata meja kerja dengan hal-hal yang Anda sukai untuk meningkatkan mood.

4. Jauhkan Semua Gangguan

Smartphone atau gadget lainnya bisa jadi gangguan untuk Anda. Maka saat bekerja jauhkan segala gadget untuk meminimalisir gangguan. Matikan dahulu notifikasi di gadget Anda selama waktu bekerja agar fokus kamu tidak teralihkan.

5. Berteman dengan Orang yang Menginspirasi

Orang-orang yang berhubungan dengan kita memengaruhi perilaku kita. Identifikasi orang, teman, atau kolega yang memicu Anda untuk lebih produktif dan memberikan efek positif. Melalui pertemanan ini semakin lama Anda akan semakin tahu bagaimana cara mereka untuk bisa produktif dan mendapatkan tujuan yang mereka inginkan. Hasilnya, akan jadi penyemangat untuk Anda.

Menunda pekerjaan dengan melakukan prokrastinasi (procrastination) hanya akan menghambat dirimu untuk mendapatkan kesuksesan yang Anda impikan. Mulailah mencari tahu dari hal apa saja yang bisa membuat Anda melalukan prokrastinasi (procrastination). Dengan begitu, Anda akan lebih mudah untuk mencari solusi dan mempraktikan tips di atas. Tetap semangat dan kalahkan rasa malas ya demi mimpimu! Aha

Exit mobile version