Allstate: Total Kerugian Bencana Kuartal II/2023 sebesar US$2,7 miliar

Media Asuransi, GLOBAL – Allstate Corporation memperkirakan kerugian bencana untuk bulan Juni sebesar US$1,01 miliar atau US$799 juta, setelah pajak, sehingga total kerugian bencana untuk kuartal II/2023 menjadi US$2,7 miliar, sebelum pajak.

Angka ini, dikombinasikan dengan perkiraan April sebesar US$799 juta dan US$885 juta pada bulan Mei, membawa total kerugian bencana untuk kuartal II/2023 menjadi US$2,7 miliar, sebelum pajak. Menggabungkan perkiraan kerugian bencana untuk kuartal I/2022 dan kuartal II/2023, total kerugian H1 berjumlah US$4,39 miliar.

Dikutip dari laman Reinsurance News, Allstate mencatat bahwa estimasi ulang cadangan tahun sebelumnya yang tidak menguntungkan, tidak termasuk bencana, berjumlah US$181 juta di kuartal II/2023 dengan sekitar US$148 juta terkait dengan merek National General, terutama didorong oleh perlindungan cedera mobil pribadi, dan sekitar US$31 juta terkait dengan aktivitas litigasi di negara bagian Florida.

|Baca juga: Allstate Raih Izin untuk Naikkan Tarif Premi sebesar 4%

Pada bulan Juni, merek Allstate menerapkan kenaikan tarif otomatis sebesar 11,6 persen di 12 lokasi, menghasilkan total dampak premium merek sebesar 2,6 persen.

Chief Financial Officer The Allstate Corporation, Jess Merten, mengatakan bahwa Allstate terus menerapkan tindakan tingkat asuransi mobil dan pemilik rumah yang signifikan sebagai bagian dari rencana komprehensif kami untuk meningkatkan profitabilitas.

“Dimulai dengan rilis bulan ini, kami memperluas transparansi pelaporan dengan mengungkapkan tarif asuransi pemilik rumah yang diterapkan setiap bulan. Sejak awal tahun, kenaikan tarif untuk asuransi mobil merek Allstate telah menghasilkan dampak premi sebesar 7,5 persen, yang diperkirakan akan meningkatkan premi tertulis tahunan sekitar US$1,95 miliar dan kenaikan tarif untuk asuransi pemilik rumah mereka Allstate telah menghasilkan dampak premi sebesar 7,4 persen, yang diperkirakan akan meningkatkan premi tertulis tahunan sekitar US$754 juta,” kata Merten.

Editor: S. Edi Santosa