Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN menghadirkan program inovatif yang memungkinkan nasabah mengurangi cicilan angsuran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui pengelolaan sampah rumah tangga.
Program tersebut menjadi implementasi nyata BTN untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mengembangkan ekonomi hijau di sektor perumahan, termasuk pengelolaan sampah dan pembangunan berbasis komunitas.
|Baca juga: Bank Victoria Syariah Resmi Berubah Nama Jadi Bank Syariah Nasional, Logo Ikut Diubah!
|Baca juga: Proyeksi IHSG dan 4 Saham Berpeluang Cuan Hari Ini
Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menjelaskan setiap orang rata-rata menghasilkan satu kilogram sampah per hari. Sehingga, lanjutnya, dalam satu keluarga dengan anggota empat orang bisa terkumpul hingga empat kilogram sampah per hari. Menurutnya sampah memiliki nilai ekonomi sendiri.
“Program ini kami rancang agar mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meringankan beban keuangan masyarakat,” ujar Setiyo, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 30 September 2025.
Melalui program ini, BTN mengajak para pengembang dan warga perumahan untuk mulai memilah sampah. Nantinya, sampah yang dikelola dengan baik bisa ditukar dengan uang yang khusus diperuntukkan mengurangi angsuran KPR.
“Semakin banyak sampah yang dikumpulkan, semakin besar tabungan yang bisa digunakan untuk mengurangi cicilan,” ucapnya.
Ia menambahkan program ini sejalan dengan strategi Environmental, Social, and Governance (ESG) BTN untuk menghadirkan pembiayaan rumah yang ramah lingkungan. “Melalui program ini, pengelolaan sampah dari rumah bukan hanya sekadar untuk menabung dan mengurangi cicilan KPR, tapi juga menjadi tabungan bagi masa depan bumi yang lebih baik,” sebut Setiyo.
|Baca juga: Kesepakatan IEU-CEPA dan ICA-CEPA Jadi Mesin Ekonomi Masa Depan RI
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Kucurkan Rp31,79 Triliun KUR kepada 273.045 UMKM hingga Agustus 2025
Program pengelolaan sampah ini merupakan kerja sama BTN dengan Rekosistem, perusahaan pengelola sampah berbasis teknologi. Dalam mengangkut sampah warga, ada layanan Reko Keliling x BTN yang menerima berbagai jenis sampah, mulai dari plastik, logam, kertas, hingga minyak jelantah dan elektronik bekas.
Sampah yang disetorkan masyarakat akan dipilah, dicatat, dan dikonversi menjadi poin bernama Rekopoin. Nilai poin tersebut kemudian ditransfer ke rekening BTN nasabah untuk membantu pembayaran angsuran rumah. Mekanisme tersebut menjadikan sampah yang biasanya berakhir di tempat pembuangan akhir, kini memiliki nilai nyata sebagai tabungan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News