1
1

Fitch Revisi Outlook Indika Energy (INDY) dari Negatif Jadi Stabil

Slaah satu tempat produksi PT Indika Energy Tbk. | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah merivisi outlook PT Indika Energy Tbk (INDY) menjadi Stabil dari Negatif, dan mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing Issuer Default Rating (IDR) dan Lokal pada ‘BB-‘.

Fitch juga mengafirmasi uutang senior tanpa jaminan perusahaan di ‘BB-‘. Pada saat yang bersamaan, Fitch Ratings Indonesia telah mempublikasi Peringkat Jangka Panjang Nasional Indika pada ‘A+(idn)’ dengan Outlook Stabil.

Revisi outlook merefleksikan ekspektasi kami bahwa Indika akan dapat menjaga leverage sesuai dengan peringkatnya saat ini selama empat tahun ke depan seiring dengan kenaikan pengeluaran terkait diversifikasi untuk menaikkan pendapatan non-batubara.

Fitch memperkirakan harga batu bara yang tinggi akan terus memperbaiki buffer keuangan Indika pada tahun 2022, mengurangi risiko pada profil finansialnya di tahun 2023-2024, ketika Fitch memperkirakan investasi terkait diversifikasinya meningkat.

|Baca juga: Tahun Ini Indika Energy Bakal Luncurkan Motor Listrik

Fitch memperkirakan risiko pelaksanaan investasi greenfield akan sebagian besar dapat dikelola berdasar pendekatan manajemen yang hati-hati. Peningkatan buffer finansial dan rekam jejak pengelolaan downcycle komoditas Indika juga dapat memitigasi sebagian risiko finansial dari investasi. “Akibatnya, kami memperlakukan investasi-investasi baru tersebut sebagai netral terhadap profil kredit Indika,” tulis Fitch.

Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama. Namun, perubahan keadaan atau kondisi ekonomi dapat mempengaruhi kapasitas pembayaran tepat waktu ke tingkat yang lebih besar daripada kasus komitmen keuangan yang ditandakan dengan kategori peringkat yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, Fitch memperkirakan saldo kas Indika akan meningkat ke atas USD1 miliar di tahun 2022, yang akan mendukung investasi-investasi terkait diversifikasi selama tiga tahun ke depan. Fitch memperkirakan investasi tahunan sekitar USD250 juta pada tahun 2023-2024, sejalan dengan panduan dari manajemen, seiring dengan tujuan perusahaan untuk mencapai 50% dari pendapatannya dari bisnis non-batubara pada tahun 2025. “Kami memperkirakan net debt/EBITDA perusahaan akan tetap berada di bawah sensitivitas negatif kami sebesar 2,5x, memuncak pada 1,5x pada tahun 2024 berdasarkan asumsi harga batubara kami,” tulisnya.

Fitch menilai bahwa strategi Indika untuk melakukan diversifikasi di luar sektor batu bara dalam jangka menengah adalah hati-hati, meskipun dapat meningkatkan risiko eksekusi interim. Rencana tersebut dapat membantu Indika untuk mempertahankan akses perseroan yang baik ke pasar pendanaan dan mengimbangi pengetatan yang material dari berbagai saluran pendanaan terhadap entitas terkait batubara yang disebabkan oleh peningkatan pertimbangan ESG. Inisiatif-inisiatif investasi Indika berada pada beberapa proyek emas greenfield, energi terbarukan dan sektor kendaraan listrik, karena sebelumnya perusahaan tidak memiliki eksposur.

Fitch mengekspektasikan anak perusahaan pertambangan utama Indika dengan kepemilikan 91%, PT Kideco Jaya Agung, akan berkontribusi 85%-90% terhadap EBITDA tahunan Indika sampai pendapatan dari investasi baru perusahaan mulai masuk di 2024. Kontribusi Kideco telah meningkat pada proyeksi kami karena Indika sedang dalam tahap menjual anak perusahaan kontrak pertambangan dan engineering dengan kepemilikan 70%-nya, PT Petrosea Tbk, senilai USD146 juta setelah mendivestasi anak perusahaan tongkang batu bara dengan kepemilikan 51%-nya, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk pada tahun 2021.

Fitch beropini bahwa penjualan kedua anak perusahaan tersebut akan mempunyai dampak terbatas pada profil finansial perusahaan. Peringkat Fitch untuk Indika mengasumsi perusahaan akan menjaga kepemilikannya pada Kideco untuk jangka menengah. Kideco merupakan aset batubara yang sudah matang dengan struktur biaya yang moderat, reserve life yang memadai, dan kapasitas produksi berlebih dan rekam jejak yang terbukti dapat mengelola biaya pada saat penurunan biaya.

|Baca juga: MARKET REVIEW: IHSG Menguat 0,7%, Saham Batu Bara Menarik Dikoleksi

Fitch mengekspektasi EBITDA Indika akan menurun ke USD450 juta-USD550 juta pada tahun 2023-2024 dari sekitar USD1 miliar pada tahun 2022, seiring dengan penurunan pendapatan Kideco sesuai dengan asumsi harga batu bara Fitch. “Kami mengekspektasikan pendapatan Indika secara konsolidasi setelah tahun 2024 akan mulai meningkat, seiring dengan peningkatan pendapatan dari proyek-proyek perusahaan yang didorong oleh diversifikasi.”

Fitch memfaktorkan EBITDA sebesar USD56 juta dan USD152 juta dari proyek-proyek baru perusahaan pada tahun 2024-2025, masing-masing, yang lebih rendah 20%-30% dari panduan manajemen, ditopang oleh proyek emas Awakmas, Interport, dan proyek solar EMITS.

Fitch mengekspektasikan profil bisnis Indika akan berkembang secara substansial dalam jangka menengah karena investasi-investasi baru perusahaan akan mulai beroperasi. Evaluasi kami akan profil bisnis masa depan Indika akan tergantung pada profil risiko bisnis-bisnis baru, kontribusinya dalam hal pendapatan, dan akses Indika ke arus kas sesudah perusahaan mulai beroperasi.

Beberapa investasi perusahaan berada di industri-industri yang sedang berkembang, yang berarti posisi Indika dalam lingkungan persaingan yang berkembang ini akan mempengaruhi penilaian Fitch terhadap profil kredit masa depan perusahaan.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Berencana Buyback Saham, Asuransi Multi Artha (AMAG) Gelar RUPSLB 29 Juni 2022
Next Post Manfaat Proteksi Risiko untuk Perusahaan Maskapai Penerbangan

Member Login

or