1
1

Infovesta: Investor Bisa Pilih Saham Bervaluasi Rendah yang Prospektif

Grafis perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama menyarankan investor dapat memilih saham dengan valuasi saham yang tergolong masih rendah dan mempunyai prospek kinerja positif.

Sementara itu pada pasar obligasi, tren positif diperkirakan masih dapat berlanjut mengingat level inflasi domestik yang terus mengalami penurunan sehingga membuat real yield Indonesia semakin atraktif.

Melalui Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta Utama menjelaskan kinerja IDX Composite (IHSG) dalam sepekan terakhir tercatat meningkat signifikan sebesar +2,28% ke level 6.869,57. Pendorong indeks terutama dipicu oleh hampir seluruh kinerja sektor meningkat dengan kinerja sektor tertinggi dari Kesehatan (+6,00%), Teknologi (+4,26%), Properti (+3,67%), dan Energi (+2,55%). Investor asing ke pasar saham tercatat net buy Rp1,18 triliun.

|Baca juga: Musim Laporan Tiba, 20 Rekomendasi Saham untuk Trading Pekan Ini

Sentimen penggerak pasar dari domestik yakni penguatan rupiah sebesar 191 poin dalam sepekan dan disahkannya RUU Kesehatan menjadi undang-undang (UU). Peningkatan alokasi anggaran kesehatan dinilai pelaku pasar menjadi sentimen positif untuk emiten sektor kesehatan.

Di sisi lain, rilis data survei tingkat keyakinan konsumen pada Juni tetap optimis meskipun mengalami penurunan poin (act: 127,1 poin; prev: 128,3 poin). Hal ini menandakan, tingkat consumer spending masyarakat tetap terjaga.

Dari global, rilis data Inflasi tahunan AS turun lebih cepat dibandingkan dengan periode sebelumnya (act: 3%; prev:4%; cons: 3,1%). Sedangkan dari China, rilis data inflasi tahunan turun menjadi 0% pada Juni dari 0,2% pada bulan sebelumnya (secara bulanan deflasi – 0,2%mom) serta kinerja ekspor dan impor secara tahunan terkontraksi masing-masing sebesar -12,4%yoy dan -6,8%yoy.

Melihat rilis data terbaru dari China, masih belum menandakan penguatan perekonomian setelah reopening China. Sedangkan pada pasar obligasi dalam sepekan terakhir, Infovesta Govt. Bond Index menguat tipis sebesar +0,06%. Indikator risiko pasar (CDS 5 years) turun ke level 81,72. Sentimen lanjutan dari domestik terutama monetary policy dari BI yang dianggap sudah tepat menjadi sentiment lanjutan pendorong pasar.

|Baca juga: MARKET REVIEW: Asing Net Buy Rp1,2 Triliun, IHSG Turun Tipis

Sedangkan dari global, Inflasi AS yang turun lebih cepat meskipun masih belum mencapai target The Fed di level 2%, dan tingkat ketenagakerjaan AS yang masih kuat dengan data terbaru jumlah pengajuan tunjangan pengangguran turun 12k mengkonfirmasi pelaku pasar terhadap The Fed akan tetap menaikkan suku bunga 25 bps pada FOMC mendatang.

Dalam sepekan kedepan, Infovesta menyarankan pada pasar saham, investor dapat memanfaatkan momentum bullish-nya indeks. Investor diharapkan dapat memilih saham dengan valuasi saham yang tergolong masih rendah dan mempunyai prospek kinerja positif.

Sedangkan pada pasar obligasi, tren positif diperkirakan masih dapat berlanjut mengingat level inflasi domestik yang terus mengalami penurunan sehingga membuat real yield Indonesia semakin atraktif.

“Sedangkan khusus untuk investasi pada surat utang korporasi, investor diharapkan dapat mencermati rating dan sektor industri yang kuat serta perlu memperhatikan tenor dikarenakan semakin panjang tenor, maka risiko investasi semakin besar.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PMI-BI Kuartal II/2023, Kinerja Industri Pengolahan Meningkat
Next Post Outlook Mayora Indah (MYOR) Direvisi Jadi Stabil dari sebelumnya Negatif

Member Login

or