Melalui Daily Write Up bertajuk Aneka Tambang (ANTM IJ) – 9M22 result review: Earnings beat the expectation, analis Mirae Sekuritas Juan Harahap, menjelaskan bahwa ANTM mencatat pendapatan 3Q22 sebesar Rp14, 9 triliun (+65,5% qoq; +62,1% yoy), yang translasi menjadi pendapatan kumulatif 9M22 sebesar Rp33,7 triliun (+27,2% yoy), yang berada di atas perkiraan Mirae dan konsensus di 90,1 % dan 81,2%, masing-masing (vs rata-rata 5 tahun sebesar 71,2%).
Pada 3Q22, laba bersih ANTM melonjak menjadi Rp1,1 triliun (+1.719,3% qoq; +100,2% yoy). Secara kumulatif di 9M22, perusahaan membukukan laba bersih Rp2,6 triliun (+53,6% yoy). Pertumbuhan luar biasa tersebut berada di atas estimasi (pada run-rate 80,9%) dan konsensus (pada run-rate 82,1%), dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun sebesar 75,0%.
|Baca juga: Progress Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim Milik Antam Mencapai 98%
Pada 3Q22, jelas Juan, volume penjualan emas ANTM meningkat sebesar 80,8% qoq menjadi 12,5 ribu kg, menjadikan angka kumulatif yang lebih tinggi sebesar 25,9 ribu kg (+92,5% yoy). Lonjakan tersebut didorong oleh selera yang lebih tinggi untuk aset safe-haven di pasar mengingat fakta meningkatnya ketidakpastian global.
Pada segmen nikel, volume penjualan feronikel dan bijih nikel meningkat masing-masing sebesar 93,0% qoq dan 141,6% qoq pada 3Q22. Peningkatan tersebut disebabkan oleh permintaan yang lebih tinggi di China, yang menyebabkan permintaan yang lebih tinggi dari smelter dalam negeri.
Juan menyesuaikan perkiraannya di 2022F-23F, dia meningkatkan 1) volume penjualan emas masing-masing sebesar 2,1% dan 7,8%, dan 2) asumsi harga emas masing-masing sebesar 1,8% dan 3,9%.
Dia memperkirakan penjualan emas ANTM akan tetap kuat didukung oleh permintaan yang lebih tinggi di tengah ketidakpastian global. Di sisi lain, Juan memperkirakan volume penjualan bijih nikel akan meningkat sebesar 32,5% di 2023F, mengikuti ekspektasi Mirae Sekuritas terhadap permintaan smelter domestik yang lebih tinggi.
“Saat kami merevisi estimasi kami, kami meningkatkan rekomendasi ANTM menjadi Beli dengan target harga yang lebih tinggi di Rp2.600/saham. TP kami diperoleh menggunakan metode valuasi EV/EBITDA dengan FY23F EV/EBITDA multiple target 12,8x,” jelasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News