1

Merger Adira-Mandala Rampung 1 Oktober, Saham MFIN Resmi Dihapus dari BEI

Adira Finance dan Mandala Finance secara resmi memperoleh persetujuan dari para pemegang saham untuk melanjutkan rencana penggabungan usaha. | Foto: Adira Finance

Media Asuransi, JAKARTA – Proses penggabungan usaha PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance dan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) resmi dipastikan akan tuntas pada 1 Oktober 2025.

Mengutip keterbukaan informasi, Selasa, 30 September 2025, hal tersebut mengacu pada laporan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 September 2025.

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Konsisten Perkuat Komitmen ESG di Semester I/2025

|Baca juga: Bank Mega Syariah Bidik Pembiayaan FLPP Tumbuh 50% di 2025

Dalam jadwal terbaru, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) kedua perusahaan telah menyetujui seluruh agenda penggabungan, termasuk konversi saham MFIN menjadi saham ADMF.

Berdasarkan valuasi yang dilakukan kantor jasa penilai publik, setiap satu saham MFIN akan dikonversi menjadi 0,052401 saham ADMF. Setelah proses merger, pemegang saham MFIN akan memegang total 235,8 juta saham baru ADMF.

BEI menetapkan 26 September 2025 sebagai hari terakhir perdagangan saham MFIN di pasar reguler. Saham perusahaan kemudian akan disuspensi pada 29–30 September sebelum resmi dihapus dari daftar pencatatan (delisting) pada 2 Oktober 2025. Di saat yang sama, saham hasil penggabungan ADMF akan mulai diperdagangkan di bursa.

|Baca juga: Mendag Budi Ramal Ekspor RI Bakal Melejit Usai Penandatanganan CEPA

|Baca juga: Pemerintah Siapkan Sistem Otomatis SKA, Ekspor RI Bakal Makin Gampang?

Manajemen memastikan proses ini tidak akan mengganggu kegiatan operasional maupun kondisi keuangan perusahaan. Seluruh aktivitas bisnis akan berjalan normal sembari menunggu persetujuan resmi dari Kementerian Hukum dan HAM terkait perubahan anggaran dasar dan susunan pengurus perseroan usai merger.

Langkah penggabungan ini dinilai sebagai strategi konsolidasi untuk memperkuat struktur permodalan, memperluas jangkauan usaha, dan meningkatkan efisiensi operasional di bawah bendera ADMF sebagai entitas hasil merger.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Indonesia Laporkan Rata-rata Harian Transaksi DNDF Mencapai US$212 Juta
Next Post Freeport Ajukan Klaim Asuransi Usai Tambang Grasberg Diterjang Banjir Lumpur

Member Login

or