Media Asuransi, JAKARTA – PT Nawakara Perkasa Nusantara, perusahaan solusi keamanan di Indonesia, meluncurkan ekosistem keamanan terintegrasi yang didukung oleh Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Internet of Things (IoT). Solusi ini dirancang untuk mengubah pendekatan keamanan dari reaktif menjadi proaktif, memberikan pelindungan menyeluruh terhadap aset fisik dan digital bagi pelaku industri di Indonesia.
Di tengah disrupsi teknologi, metode keamanan konvensional yang mengandalkan patroli fisik dan CCTV pasif, tidak lagi memadai untuk menghadapi ancaman modern seperti pencurian terorganisir, sabotase internal, hingga pelanggaran protokol keselamatan. Ekosistem Nawakara hadir untuk menutup celah tersebut dengan menyediakan deteksi ancaman lebih dini, analisis data yang akurat, dan respons yang terkoordinasi secara presisi.
|Baca juga: Kehadiran AI Percepat Transformasi Digital Jasa Keuangan
“Era keamanan modern bukan lagi tentang siapa yang paling banyak menempatkan penjaga, tetapi siapa yang mampu mengolah data menjadi keputusan cepat dan tepat. Kami membangun sebuah ekosistem yang memungkinkan teknologi AI, perangkat IoT, dan personel terlatih, bekerja secara sinergis. Tujuannya satu, yakni memberikan ketenangan pikiran (peace of mind) bagi klien kami, sehingga mereka bisa fokus menjalankan bisnis,” kata Product Solutions Division Head Nawakara,Teguh Wibowo, dalam keterangan resmi, Senin, 29 September 2025.
Dia jelaskan lebih lanjut, inti dari ekosistem ini adalah alur kerja yang terintegrasi penuh, dari deteksi hingga respons. “Semua berawal dari Analitik Video Cerdas kami, yakni kamera bukan lagi alat pasif, melainkan mata yang mampu berpikir untuk mendeteksi anomali hingga memastikan kepatuhan K3. Informasi visual ini, bersama data dari sensor lain, mengalir ke Platform IoT Terpusat kami, menghilangkan sekat-sekat sistem yang terpisah,” paparnya.
|Baca juga: Nawakara Arta Kencana Terus Perkuat Infrastruktur dan Layanan
Teguh menambahkan bahwa seluruh data tersebut diawasi tanpa henti oleh tim ahli di Nawakara Command Center (NCC). “Dari NCC inilah, setiap insiden divalidasi dan respons terukur dikoordinasikan langsung ke petugas lapangan melalui aplikasi Protectify. Ini adalah siklus keamanan yang hidup, cerdas, dan terkoordinasi,” ujarnya.
Menurutnya, fleksibilitas teknologi inilah yang memungkinkan Nawakara untuk menjawab tantangan spesifik di berbagai sektor. Dia memberi contoh bagaimana di industri manufaktur, kombinasi patroli digital dan pengawasan AI terbukti efektif menekan kerugian internal. Sementara di lokasi terpencil seperti area tambang dan perkebunan, solusi pemantauan jarak jauh yang terhubung ke NCC menjadi kunci perlindungan aset bernilai tinggi. Hal yang sama juga berlaku untuk properti komersial yang menuntut keseimbangan antara keamanan dan kenyamanan.
“Intinya, kami tidak menjual produk lepas, tetapi merancang sebuah solusi keamanan yang hidup dan beradaptasi. Setiap industri punya DNA risiko yang unik, dan tugas kami adalah memetakannya dengan teknologi yang tepat,” tegasnya.
Nawakara percaya bahwa teknologi tercanggih sekalipun tidak akan optimal tanpa sumber daya manusia yang kompeten dan proses yang andal. Oleh karena itu, perusahaan terus berpegang teguh pada filosofi People, Process, Technology. Komitmen ini diwujudkan melalui investasi berkelanjutan dalam pelatihan personel dan standardisasi prosedur operasional untuk memastikan seluruh ekosistem keamanan berjalan sempurna.
Menurut Teguh, Nawakara berkomitmen untuk terus berinovasi, termasuk mengembangkan teknologi analitik perilaku (behavioral analytics) dan machine learning yang lebih canggih. “Dengan visi menjadi pemain utama di Asia Tenggara, Nawakara siap membawa standar keamanan Indonesia ke level regional,” tuturnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News