Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra mengatakan notulen rapat the Fed yang dirilis dinihari tadi mengisyaratkan bahwa the Fed belum akan berhenti menaikan suku bunga acuannya tahun ini.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Kembali Terdepresiasi
“Ekspektasi kenaikan yang lebih besar dibandingkan rapat sebelumnya juga semakin meningkat, menurut CME FedWatch Tools. Ini bisa menjadi pelemah rupiah ke depannya terhadap dolar AS,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 23 Februari 2023.
Di sisi lain, jelas dia, pasar saham Asia tidak seluruhnya bergerak negatif pagi ini. Bisa jadi pasar mengambil peluang beli aset-aset berisiko di level rendah. Sentimen ini bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah.
Secara umum, Ariston memperkirakan rupiah masih terlihat tertekan terhadap dolar AS hari ini. Menurut dia, pelemahan bisa ke arah resisten Rp15.230, dengan suport di kisaran Rp15.150 per dolar AS.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,07% ke level Rp15.200 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,26% ke level Rp15.218 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News