1
1

Peringkat BCA Diafirmasi BBB-/AA+ Outlook Stabil

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang (IDR PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di ‘BBB-‘. Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang BCA di ‘AA+(idn)’. Outlooknya Stabil.

Dikutip dari keterangan resminya, Fitch juga telah meningkatkan Peringkat Dukungan Pemerintah (GSR) BCA menjadi ‘bbb-‘ dari ‘bb+’ menyusul penilaian ulang atas kemungkinan pemerintah Indonesia memberikan dukungan kepada bank-bank domestik yang penting secara sistemik (D-SIBs).

Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AA’ menunjukkan ekspektasi akan tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama. Risiko default yang melekat hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.

Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1′ menunjukkan kapasitas paling kuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara yang sama. Di bawah skala peringkat nasional Fitch, peringkat ini diberikan pada risiko gagal bayar terendah relatif terhadap yang lain di negara yang sama. Jika profil likuiditas sangat kuat, tanda “+’ ditambahkan ke peringkat yang diberikan.

|Baca juga: Meski Performa Moncer, Mirae Pertahankan Hold untuk Saham BBCA

Fitch menerangkan IDR Jangka Panjang BCA berada pada tingkat yang sama dengan Peringkat Viabilitas (VR) dan GSR, yang mencerminkan pandangan Fitch bahwa profil kredit BCA secara keseluruhan ditopang oleh dukungan negara serta profil kredit mandiri. “Oleh karena itu, kami perkirakan Peringkat IDR dan Nasional BCA akan tetap stabil dalam waktu dekat, dengan ruang yang memadai pada tingkat peringkat saat ini.”

Fitch memperkirakan bahwa lingkungan operasi (OE) untuk bank-bank Indonesia akan stabil dalam waktu dekat, dengan kemungkinan pertumbuhan PDB yang tangguh pada tahun 2023 dan 2024, yang akan mendukung permintaan pinjaman industri dan kualitas aset. Fitch telah mempertahankan skor OE di ‘bb+’ dengan prospek yang stabil. Skor OE lebih tinggi dari skor tersirat dalam kategori ‘b’ karena penyesuaian positif untuk peringkat negara Indonesia (BBB/Stabil), yang mencerminkan stabilitas pasar dan ekonomi makro yang lebih besar daripada yang disiratkan oleh metrik inti.

BCA adalah bank komersial swasta terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga secara keseluruhan, dengan pangsa pasar berbasis aset sekitar 12% per Juni 2022. Profil bisnisnya yang memuaskan didukung oleh franchise domestiknya yang terkemuka untuk transaksi perbankan, yang membantu BCA membangun franchise pendanaan yang kuat dan menghasilkan proporsi pendapatan terkait komisi yang tinggi. Skor profil bisnisnya dinilai di ‘bbb’, sejalan dengan skor tersirat di bawah kriteria Fitch.

BCA melaporkan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) non-konsolidasi menjadi 2,2% di 9M22 dari 2,4% di 9M21, dengan rasio loan-at-risk turun menjadi 11,7% dari 17,1%. Fitch memperkirakan kualitas aset BCA akan tetap tangguh di tengah pertumbuhan PDB yang sehat dan cakupan yang kuat dari pinjaman yang mengalami penurunan nilai oleh penyisihan kerugian, yang mendukung skor kualitas aset kami ‘bb+’ dengan prospek yang stabil.

Fitch mengharapkan profitabilitas BCA diuntungkan dari pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dan biaya kredit yang lebih rendah karena peningkatan kualitas aset secara keseluruhan dan penyisihan kerugian yang memadai. “

|Baca juga: Laba Bersih BCA Kuartal III/2022 Rp29 Triliun

Kami juga percaya bahwa BCA akan menjadi salah satu bank yang paling tidak terpengaruh secara negatif oleh kenaikan suku bunga karena franchise pendanaannya yang kuat akan mengurangi tekanan pada marjin bunga bersihnya. Skor pendapatan dan profitabilitas BCA dipertahankan pada ‘bbb-‘, sejalan dengan skor tersirat, dengan outlook stabil.”

Rasio modal inti Tier 1 (CET1) BCA hanya sedikit menurun menjadi 25,5% pada 9M22 dari 25,9% pada Desember 2021 meskipun pertumbuhan pinjaman tinggi sebesar 7,1% pada 9M22 dan rasio pembayaran dividen yang tinggi sebesar 57%. Fitch percaya rasio CET1 saat ini memberikan bank penyangga yang memuaskan terhadap potensi penurunan kualitas aset. “Kami telah mempertahankan skor kapitalisasi dan leverage BCA di ‘bbb’ dengan prospek yang stabil.”

Franchise simpanan domestik BCA yang terkemuka tercermin dari tingginya rasio saham giro dan tabungan murah sebesar 81% dari total simpanan per September 2022, yang menghasilkan biaya pendanaan yang rendah dan, pada akhirnya, skor pendanaan dan likuiditas sebesar ‘bbb-‘, di atas skor kategori ‘bb’ yang tersirat.

Neraca yang kuat terlihat dari rasio pinjaman terhadap dana nasabah (LDR) yang rendah sebesar 66,5%, jauh di bawah industri sebesar 81%. “Prospek stabil kami pada skor mencerminkan keyakinan kami bahwa profil pendanaan BCA akan bertahan bahkan di tengah pengetatan moneter.”

Peningkatan GSR BCA menjadi ‘bbb-‘ dari ‘bb+’ mengikuti penilaian ulang Fitch atas dukungan pemerintah untuk D-SIB khas Indonesia. BCA resmi ditetapkan sebagai D-SIB dengan top bucket capital surcharge sebesar 2,5% bersama dengan dua bank besar milik negara lainnya. Penilaian GSR Fitch juga mempertimbangkan kemampuan negara Indonesia, tercermin dalam peringkat negara, dan kecenderungan untuk mendukung D-SIB-nya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 10 Kualifikasi Agen Asuransi yang Baik
Next Post Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$394,6 Miliar

Member Login

or