1
1

REVIEW SEPEKAN: IHSG Menguat 1,82% pada Pekan Pertama 2025

Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham BEI periode 30 Desember 2024—3 Januari 2025 mayoritas berada pada zona positif.

Dikutip dari keterangan resmi BEI, Senin, 6 Januari 2025, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 6,08% menjadi 1,03 juta kali transaksi dari 970.000 kali transaksi pada pekan lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu mengalami peningkatan sebesar 1,82% menjadi berada pada level 7.164,43 dari 7.036,57 pada pekan sebelumnya.

Peningkatan turut dialami oleh kapitalisasi pasar Bursa, yaitu sebesar 1,48% menjadi Rp12.445 triliun dari Rp12.264 triliun pada sepekan sebelumnya.

|Baca juga: 4 Rekomendasi Saham Berpotensi Cuan Hari Ini saat IHSG Diramal Terbang

Di pihak lain, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami penurunan sebesar 8,45% menjadi Rp9,74 triliun dari Rp10,64 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami penurunan sebesar 12,40% menjadi 21,38 miliar lembar saham dari 24,40 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

Investor asing pada akhir pekan lalu mencatatkan nilai jual bersih Rp571,38 miliar dan investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp817,08 miliar sepanjang tahun 2025.

Pada pekan lalu, tepatnya pada Senin (30/12), perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 resmi ditutup oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK RI) Inarno Djajadi di Main Hall BEI.

|Baca juga: 6 Saham Layak Diborong Investor saat IHSG Uji Level 7.200

Sepanjang tahun 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 2,65% dan pada akhir tahun 2024 ditutup pada level 7.079,91.

Pada Kamis (2/1), perdagangan BEI tahun 2025 resmi dibuka oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati didampingi oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK RI Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK RI Inarno Djajadi, serta Direktur Utama BEI Iman Rachman.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani menyampaikan bahwa pemerintah akan mendukung upaya pengembangan dan penguatan pasar modal Indonesia, seperti program pendalaman pasar melalui edukasi dan peningkatan literasi masyarakat, penyempurnaan kerangka pengaturan di sektor keuangan, penyelesaian produk turunan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), serta implementasi pajak karbon dan  regulasi batas emisi sektoral untuk mendorong pengembangan bursa karbon.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 6 Saham Layak Diborong Investor saat IHSG Uji Level 7.200
Next Post Bank DBS Indonesia Ajak Masyarakat Menyadari Dampak Pemanasan Global Akibat Sampah Makanan

Member Login

or