Media Asuransi, GLOBAL – Gallagher Specialty telah mendirikan Parametric Insurance Centre of Excellence yang dirancang untuk menanggapi perubahan kondisi pasar dan permintaan klien.
Pusat keunggulan tersebut dikabarkan melibatkan tim spesialis risiko iklim, broker parametrik, tim aktuaria dan pemodelan, serta teknologi pemodelan risiko yang dikembangkan oleh Gallagher Specialty.
“Tim spesialis ini akan memberikan saran kepada klien mengenai mekanisme transfer risiko alternatif untuk memperkuat portofolio asuransi tradisional mereka dan mendukung perjalanan ketahanan dan adaptasi berkelanjutan klien,” ungkap perusahaan tersebut, dikutip dari laman Reinsurance News, Jumat, 23 Februari 2024.
Menurut Gallagher, tim aktuaria dan pemodelan terdiri dari 15 profesional risiko, termasuk spesialis pemodelan aktuaria, dan paparan bencana dengan akses ke berbagai model bencana dalam kemitraan dengan kelompok manajemen risiko terkemuka RMS dan AIR.
|Baca juga: Profil Rosa Djunaidi, Bos Baru Asuransi Dayin Mitra yang Ahli Asuransi Kerugian
Praktik ini dipimpin oleh James Bosley, yang telah diangkat sebagai Kepala Strategi Iklim untuk Gallagher Specialty. Ia memiliki pengalaman luas dalam memberikan nasihat kepada klien mengenai risiko terkait transfer risiko iklim, solusi parametrik, dan layanan konsultasi.
Sebelum bergabung dengan Gallagher, Bosley menjabat sebagai Kepala Insight Strategy Consulting di Marsh Inggris serta anggota tim Iklim Global Marsh. Bosley mengatakan pusat keunggulan baru ini dengan meningkatnya frekuensi dan keparahan bencana alam, serta perubahan pola cuaca terkait, broker harus berpikir lebih luas tentang peningkatan eksposur klien.
“Kita tidak hanya harus membantu mereka mengurangi risiko, tetapi juga membantu memberikan tingkat ketahanan,” tuturnya.
“Asuransi parametrik, dengan pemicu yang transparan, pembayaran cepat, dan kemampuannya untuk mengatasi gangguan bisnis tanpa kerusakan, uniknya dapat membantu dalam hal ini dan melawan peningkatan biaya dampak pendapatan dari peristiwa cuaca dan/atau bencana alam,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News