1
1

Penutupan Perdagangan di Akhir Pekan: IHSG Kebakaran, Rupiah Juara!

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat terlihat berakhir di zona negatif dibandingkan dengan pembukaan pada pagi tadi di 7.339. Sejauh ini tidak ada sentimen positif yang membuat indeks acuan saham Indonesia mampu berbalik arah ke area hijau.

IHSG Jumat, 23 Februari 2024, perdagangan sore berakhir di posisi 7.295, melemah 44,54 poin atau setara 0,61 persen. Posisi tertinggi di 7.342 dan terendah di 7.262. Volume perdagangan hari ini tercatat 16,28 miliar lembar saham senilai Rp9,68 triliun. Sebanyak 235 saham menguat, 293 saham melemah, dan 236 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat terlihat menguat tipis ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.599 per US$. Meski demikian, penguatannya belum signifikan dan para investor harus terus berhati-hati dan cermat.

|Baca juga: Plus Minus Sri Mulyani Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup menguat di level Rp15.597 per US$, naik 8,0 poin atau setara 0,05 persen dengan year to date return di 1,29 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di Rp15.573 hingga Rp15.608 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.533 per US$.

Dow Jones tembus 39.000

Di sisi lain, indeks Dow Jones berakhir di atas level 39.000 untuk pertama kalinya pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu terjadi menyusul pendapatan besar-besaran dari Nvidia yang mendorong putaran baru pembelian bullish atas kecerdasan buatan.

Indeks Dow Jones berakhir di posisi 39.069,11 atau naik 1,2 persen. Indeks S&P 500 yang berbasis luas melonjak 2,1 persen menjadi 5.087,03, juga mencetak rekor. Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 3,0 persen menjadi 16.041.

Saham Nvidia melonjak 16,4 persen, mengangkat nilai pasarnya menjadi hampir US$2 miliar, setelah melaporkan bahwa laba kuartalannya melonjak menjadi US$12,3 miliar –rekor pendapatan tertinggi yang didorong oleh permintaan akan teknologinya untuk mendukung kecerdasan buatan.

Sedangkan dolar AS melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pelemahan terjadi karena pasar saham mencapai rekor tertinggi dan mendorong optimisme di seluruh kelas aset. Kemudian, para pedagang mencerna survei aktivitas bisnis yang sebagian besar lebih baik dari perkiraan, mencari implikasi terhadap suku bunga.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jokowi Harap Jalan di Seluruh Provinsi Sulawesi Selatan Halus dan Mulus
Next Post Kembangkan Ekosistem Kendaraan Berbasis Hidrogen, PLN Dihujani Apresiasi

Member Login

or