1
1

Infovesta Sarankan Investor Pilih Saham dengan Dividen Yield Menarik

Ilustrasi pasar modal Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama menyarankan dalam sepekan ke depan investor dapat memilih saham yang mempunyai potensi laporan keuangan kuartal IV/2023 mencatatkan fundamental yang kuat dan memberikan tingkat dividen yield yang menarik.

Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi SUN. Investor dapat mengurangi porsi tenor jangka pendek dan menambah porsi tenor menengah hingga panjang.

Melalui Weekly Mutual Funds Update, Senin, 26 Februari 2024, Tim Riset Infovesta Utama menerangkan dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -0,55% ke level 7.295,09. Indeks sektoral sebagian besar kompak melemah terutama sektor teknologi dan perbankan. Penurunan indeks dipicu oleh aksi asing melakukan profit taking pada beberapa saham big caps menjelang akhir pekan.

Sentimen dari domestik, rilis data indeks harga properti pada kuartal IV/2023 meningkat sebesar 1,74% yoy ke level 108,15 (vs 107,87 pada Q3’23; 106,30 pada Q4’22). Berdasarkan tipe properti rumah diantaranya tipe kecil, tipe menengah, dan tipe besar kompak mengalami peningkatan harga. Melihat telah terjadi peningkatan inflasi harga rumah, hal ini memperlambat pertumbuhan penjualan rumah dari masing-masing tipe rumah.

|Baca juga: Infovesta: Investor Bisa Akumulasi Saham dengan Tingkat Dividend Yield Menarik

Di sisi lain, faktor yang menghambat penjualan rumah yakni masalah perizinan/birokrasi, suku bunga KPR yang masih tergolong tinggi dan proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR. Akselerasi pemerintah untuk mendongkrak sektor properti dengan memberikan stimulus fiskal dengan membebaskan pajak PPN untuk rumah seharga di bawah Rp2 miliar–Rp5 miliar pada tahun 2024 diharapkan dapat memantik pertumbuhan penjualan properti rumah.

Di sisi lain, Bank Indonesia berpotensi akan melakukan pemangkasan suku bunga BI rate di tahun ini, sehingga menjadi sentimen kuat untuk mendorong penjualan rumah. Rilis data pertumbuhan kredit terbaru kembali meningkat sebesar 11,83% yoy (vs 10,38% yoy Des’23). Tingkat kredit yang masih menunjukan pertumbuhan double digit akan berimplikasi secara langsung terhadap top line perbankan secara umum.

Sentimen dari global, Bank sentral China (PBoC) memangkas suku bunga pinjaman 5 tahun sebesar 25bps menjadi 3,95% pada Februari 2024. Pemangkasan itu dilakukan untuk mendorong sektor properti. Dari AS, rilis data S&P Global PMI manufaktur kembali mencatatkan peningkatan level ekspansi menjadi 51,5 poin (vs 50,7 poin Jan’24). Laju manufaktur yang kembali optimis menandakan telah terjadi peningkatan aktivitas industri, tercermin pada pasar ketenagakerjaan yang masih menguat dan peningkatan pesanan baru.

Sedangkan pada pasar obligasi, indikator return obligasi negara yang tercermin dari Infovesta Government Bond Index naik sebesar +0,26% ke level 10.200,37. Begitupula dengan yield SBN 10 tahun yang turun sebesar 0,88bps menjadi 6,56%. Sedangkan kurs rupiah terapresiasi sebesar 0,16% ke level 15.593/USD. Sentimen kuat dari domestik yakni Bank Indonesia pada RDG-BI kembali menahan BI rate di level 6%. Langkah dovish yang dilakukan BI sebagai upaya untuk forward looking terhadap the Fed dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Melonjak 32,68%, Pegadaian Kantongi Laba Bersih Rp4,38 Triliun
Next Post Diserang Banyak Tantangan, Ini Nasib Perusahaan Asuransi Pasar Menengah di 2024!

Member Login

or