1
1

Berikut Sumber Utama Kapasitas Reasuransi di 2024

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari Bloomberg Intelligence (BI) menunjukkan bahwa reasuransi kendaraan alternatif siap untuk tetap menjadi sumber dominan kapasitas baru di pasar reasuransi pada 2024.

Tren ini muncul dalam lanskap di mana kapasitas reasuransi neraca tradisional telah mengalami pertumbuhan yang dapat diabaikan, dengan pengecualian peningkatan modal di Everest Re.

Pada 2023, penerbitan obligasi bencana melonjak hingga US$16,4 miliar yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan imbal hasil yang diantisipasi mempertahankan posisi di atas rata-rata jangka panjang.

Matthew Palazola, seorang analis asuransi senior di BI, menyoroti bahwa sektor reasuransi mungkin akan terus berkembang karena daya tarik imbal hasil yang tinggi dari sumber modal alternatif, seperti obligasi bencana, sekuritas yang terkait dengan asuransi (ILS), dan sespan.

|Baca juga: OJK Beri Sanksi Administratif Terhadap PT Emco Asset Management

“Modal reasuransi alternatif ada sejak pertengahan 1990-an telah meningkat sekitar 16 persen dari pasar dari 10 persen pada 2014. Transaksi pasar modal yang lebih lancar memudahkan pendanaan memasuki industri ini, yang memiliki kenaikan harga terbatas usai terjadi bencana besar,” kata Palazola dikutip dari laman Insurance Business, Senin, 26 Februari 2024.

Meskipun terjadi kenaikan harga yang signifikan selama periode 2023-2024, namun hampir tidak ada penambahan kapasitas reasuransi neraca di luar pemasukan modal Everest Re. Secara historis, pasar yang kuat telah menyaksikan pendirian perusahaan baru, terutama pada 2001 dan 2005.

Obligasi bencana mengalami arus masuk yang kuat pada 2023, mencatatkan lebih dari US$16 miliar dalam penerbitan, peningkatan yang mencolok dari US$10 miliar pada 2022 dan US$14 miliar pada 2021.

Peningkatan penerbitan dapat terus berlanjut seiring dengan peningkatan harga dan kenaikan suku bunga pasar uang, yang mengamankan agunan, memperkuat imbal hasil, dan menawarkan imbal hasil yang lebih menarik.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Turun 8,19%, Bank Panin Bukukan Laba Bersih 2023 sebesar Rp3 Triliun
Next Post Melonjak 32,68%, Pegadaian Kantongi Laba Bersih Rp4,38 Triliun

Member Login

or