1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi Nilai Rupiah. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada akhir pekan terakhir Februari 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 26 Februari – 1 Maret 2024

Pada akhir hari Kamis, 29 Februari 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.710 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,59 persen.
  3. DXY menguat ke level 104,16.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,250 persen.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

|Baca juga: IHSG dan Rupiah Perdagangan Pagi Kompak Tak Bertenaga

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 1 Maret 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.712 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun di 6,58 persen.

Aliran Modal Asing (Minggu I Maret 2024)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 29 Februari 2024 sebesar 69,15 bps, naik dibandingkan 23 Februari 2024 sebesar 65,92 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 26–29 Februari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp2,00 triliun terdiri dari jual neto Rp0,82 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,64 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,46 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 29 Februari 2024, nonresiden jual neto Rp4,93 triliun di pasar SBN, beli neto Rp20,02 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp25,51 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur BI dan Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 4 Maret 2024.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Rekomendasi Saham yang Bikin Kamu Cuan Hari ini
Next Post Market Brief: Wall Street Menguat, Nasdaq Tembus Level Tertinggi

Member Login

or