Media Asuransi, GLOBAL – Indeks utama Amerika Serikat (AS) terpantau merosot pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Kondisi itu seiring melemahnya nama-nama perusahaan teknologi besar dan para pedagang menantikan pernyataan dari ketua bank sentral pada akhir minggu ini.
Mengutip The Business Times, Rabu, 6 Maret 2024, indeks Komposit Nasdaq yang berbasis teknologi kehilangan 1,7 persen menjadi 15.939, dengan Apple, Microsoft, dan Tesla semuanya melemah. Sedangkan Dow Jones Industrial Average tergelincir 1,0 persen menjadi 38.585, dan indeks S&P 500 berbasis luas juga tersandung 1,0 persen menjadi 5.078,65.
Semua perhatian tertuju pada kunjungan Ketua Federal Reserve Jerome Powell ke Kongres, di mana ia diperkirakan ditanyai oleh anggota parlemen pada Rabu dan Kamis, termasuk mengenai kapan bank sentral dapat mulai menurunkan suku bunga.
|Baca juga: Bank DKI Raih ISO 9001:2015 Demi Tingkatkan Tata Kelolaan Audit Internal
Suku bunga pinjaman acuan The Fed tetap berada pada level tertinggi dalam 23 tahun terakhir. Hal itu setelah para pengambil kebijakan menaikkan suku bunga dengan cepat untuk mengendalikan inflasi yang membandel.
Dolar AS melemah
Di sisi lain, dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Hal itu terjadi setelah data menunjukkan pertumbuhan industri jasa AS melambat dan investor bersiap menghadapi minggu sibuk yang mencakup keputusan suku bunga European Central Bank (ECB) hingga kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks dolar, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,04 persen menjadi 103,8.
Sebagian besar pasangan mata uang utama diperdagangkan dalam rentang yang familiar.
Sedangkan bitcoin mencapai rekor tertinggi pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB) sebelum turun tajam dalam sesi yang bergejolak. Mata uang kripto terbesar di dunia ini naik hampir 50 persen di tahun ini, didorong oleh investor yang mengucurkan dana ke produk kripto yang diperdagangkan di bursa AS dan prospek penurunan suku bunga global.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News