Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis terlihat parkir di area hijau. Diharapkan indeks acuan saham Indonesia terus menguat jelang kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell di Kongres terkait arah suku bunga dan kebijakan moneter.
IHSG Kamis, 7 Maret 2024, perdagangan sore berakhir menguat ke level 7.373, naik 44 poin atau setara 0,60 persen ketimbang pagi tadi di 7.329. Posisi tertinggi di 7.386 dan terendah di 7.334. Volume perdagangan hari ini tercatat 25,59 miliar lembar saham senilai Rp11,63 triliun. Sebanyak 287 saham menguat, 233 saham melemah, dan 248 saham stagnan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Kamis terlihat kian menguat ketimbang pagi tadi di Rp15.674 per US$. Diharapkan sentimen positif bisa terus berdatangan dan memperkuat gerak mata uang Garuda di masa mendatang.
|Baca juga: PermataBank Buka Suara tentang Aturan Risk Sharing Asuransi Kredit
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir menguat ke posisi Rp15.655 per US$, merekah 50 poin atau setara 0,32 persen dengan year to date return 1,66 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.635 hingga Rp15.685 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.591 per US$.
Wall Street menguat
Di sisi lain, saham-saham Wall Street kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Sementara itu, para pedagang terus mencermati kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Kongres.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,2 persen menjadi 38.661,05. Sedangkan indeks S&P 500 melonjak 0,5 persen menjadi 5.104,76. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 0,6 persen menjadi ditutup di 16.031,54.
Sedangkan dolar AS merosot ke level terendah dalam satu bulan terhadap euro pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kemajuan inflasi yang berkelanjutan tidak terjamin, meskipun bank sentral masih memperkirakan penurunan suku bunga acuannya pada akhir tahun.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan mata uang terhadap enam mata uang, turun 0,30 persen menjadi 103,47. Indeks tersebut telah naik setinggi 104,97, naik sekitar 3,6 persen untuk tahun ini, pada pertengahan Februari, dibantu oleh data ekonomi AS yang kuat. Namun telah melemah karena data terbaru menunjukkan sedikit pelemahan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News