Media Asuransi, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menegaskan pentingnya kehadiran negara dalam melindungi dan menguatkan industri ekonomi kreatif. Hal ini menjadi perhatiannya kurangnya kesadaran dan kemampuan beberapa pemerintah daerah di Indonesia dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif di wilayah masing-masing.
“Kalau mau maju, industri pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya bidang ekonomi kreatif, memang harus ada big push dari negara,” ungkap Andreas, dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024.
“Kita merasakan industri ekonomi kreatif itu penting dan memberikan kontribusi besar untuk perekonomian,” tambahnya.
|Baca juga: Perbankan Indonesia Optimistis di Tengah Risiko Perlambatan Ekonomi Global
Demi terciptanya 4,4 juta lapangan kerja pada 2024, Andreas menekankan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan pemerintah daerah saling bersinergi dan mendukung satu sama lain melalui program kerja bersama yang telah ditetapkan.
“Kita merasakan bahwa industri ekonomi kreatif itu penting dan memberikan kontribusi besar untuk perekonomian,” lanjutnya.
Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif yang tersebar di berbagai kota dan kabupaten. “Saya kira, ini penting dalam arti bahwa catatan evaluasi (pada 2023) secara menyeluruh bisa menjadi landasan bersama untuk memperbaiki diri, (sehingga) kita lanjutkan ke depan (pada masa pemerintahan baru mendatang)” tuturnya.
Sebagai informasi, Kemenparekraf menilai 17 subsektor dalam bidang ekonomi kreatif bisa menciptakan tren dan inovasi melalui kolaborasi. Harapannya, bidang ekonomi kreatif bisa menghasilkan nilai tambah, berdaya saing, sekaligus menggerakan perekonomian negara secara signifikan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News