Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi terlihat bergerak di area negatif. Para investor wajib berhati-hati dan cermat saat berinvestasi di pasar modal meski tak ditampik kondisi pelemahan bisa menjadi peluang untuk mencari sejumlah saham yang terdiskon untuk diakumulasi.
IHSG Rabu, 20 Maret 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.337 dan tak lama melemah ke level 7.305. Posisi tertinggi di 7.337 dan terendah di 7.295. Volume perdagangan pagi tercatat 40,9 miliar lembar saham senilai Rp1,52 triliun.
Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Rabu pagi terlihat menguat tipis ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.717 per US$. Para investor harus tetap berhati-hati karena belum ada katalis positif yang mampu membuat mata uang Garuda menguat.
|Baca juga: Waduh, 7 Perusahaan Asuransi Masih Belum Keluar dari Pengawasan Khusus OJK!
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat tipis di Rp15.715 per US$ dengan year to date return 2,07 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.710 hingga Rp15.725 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.656 per US$.
Indeks S&P 500 capai rekor baru
Di sisi lain, indeks S&P 500 berakhir di rekor baru pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu dapat terjadi karena saham-saham AS mengabaikan pembukaan yang lesu dan bergerak lebih tinggi menjelang keputusan Federal Reserve.
Ketiga indeks utama menguat, dengan S&P 500 berada di 5.178,51 atau naik 0,6 persen dan melampaui rekor yang dibuat seminggu lalu. Dow Jones Industrial Average melonjak 0,8 persen menjadi 39.110,76. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 0,4 persen menjadi 16.166,79.
Sedangkan mata uang yen jatuh pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), setelah Bank of Japan (BoJ) membuat keputusan penting. Namun sudah diantisipasi secara luas untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya. Sementara dolar AS menguat menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan datang.
Namun, yen turun sebanyak satu persen setelah berita tersebut, karena sebagian besar investor sudah memperkirakan adanya perubahan. Yen terakhir berada di 150,55 terhadap dolar AS. Terhadap euro, mata uang Jepang juga merosot 0,7 persen menjadi 163,22, yang merupakan level terlemahnya dalam tiga minggu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News