1
1

Erick Pamer Kontribusi BUMN Capai 21,9% terhadap Pendapatan Negara di 2023

Menteri BUMN, Erick Thohir dalam acara BUMN Fest 2023 di Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan kontribusi BUMN terhadap negara terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Penerimaan negara dari BUMN dalam bentuk pajak, dividen, dan PNBP lainnya telah mencapai 21,9 persen dari total pendapatan negara di luar hibah untuk 2023.

“Kontribusi BUMN terhadap penerimaan fiskal ini meningkat terutama akibat pertumbuhan dividen yang meningkat dari Rp39,7 triliun di 2022 menjadi Rp81,2 triliun pada 2023,” ujar Erick, dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 20 Maret 2024.

|Baca: Siap-Siap Daftar! Pegadaian Gelar Program Mudik Asik Bersama BUMN

Erick menyebut kinerja apik ini dilandasi oleh realisasi estimasi laba bersih unaudited sebesar Rp292 triliun. Ia mengatakan estimasi laba bersih ini tumbuh 15 persen dibandingkan dengan angka laba bersih 2022 sebelum laba non-recurring Garuda.

“Angka-angka laporan keuangan gabungan sedang dalam proses audit yang diharapkan akan selesai pada Mei-Juni 2024 seiring penyelesaian audit masing-masing BUMN,” ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.

Tak hanya itu, Erick mengatakan, proporsi dividen BUMN saat ini lebih besar daripada Penyertaan Modal Negara (PMN). Hal ini tentu merupakan kabar yang menggembirakan bagi kinerja dan kontribusi BUMN terhadap negara.

“Sudah dirapatkan sebelumnya, ada Rp13,6 triliun untuk PMN itu bagian dari alokasi cadangan investasi 2024 yang kalau kita lihat kumulatif sudah disepakati kemarin, dan dividennya Rp81,2 triliun. Jadi, antara PMN dan dividen kan jauh nilainya,” ucap Erick.

Sebaran realisasi

Dalam paparannya, Erick membeberkan sebaran realisasi dan usulan PMN tunai 2020-2024 dengan total sebesar Rp226,1 triliun. Rinciannya, Rp27 triliun pada 2020, lalu Rp68,9 triliun pada 2021, kemudian Rp53,1 triliun pada 2022, lalu Rp35,3 triliun pada 2023, dan Rp41,8 triliun pada 2024.

Sementara itu, total realisasi dan usulan dividen 2020-2024 sebesar Rp279,7 triliun atau lebih besar dari PMN. Adapun rincian dividen pada 2020 sebesar Rp43,9 triliun, lalu Rp29,5 triliun pada 2021, kemudian Rp39,7 triliun pada 2022, lalu Rp81,2 triliun pada 2023, dan Rp85,5 triliun pada 2024.

“Cuma, untuk tahun depan saya mempersiapkan, siapa pun menterinya paling tidak sudah punya catatan buat PMN dan dividen berikutnya,” kata Erick.

Penting tetapkan target berikutnya

Lebih lanjut, Erick tak ingin penerusnya nanti kebingungan dalam melihat data PMN dan dividen. Hal ini merupakan hal yang penting untuk menetapkan target besaran PMN dan dividen berikutnya.

“Seperti waktu saya menjabat pertama kali menjadi menteri, saya sempat bingung ketika oh ini PMN berapa, dividen berapa, saya enggak tahu. Paling tidak siapa pun menterinya itu dia punya catatan, hari ini PMN dan dividen sekian,” ucap Erick.

|Baca juga: Pertamina Jadi BUMN Kontributor TKDN Terbesar di 2023

Erick merencanakan target dividen dan PMN dibuat secara jangka panjang. Dengan demikian, tambahnya, BUMN dapat melakukan langkah strategis lebih matang dalam meningkatkan kontribusi untuk negeri.

“Jadi siapa pun yang akan masuk dia tidak benar-benar kosong, tidak ngerti, tapi sudah bisa menentukan apa yang kita lakukan saat ini,” pungkas Erick.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Allianz Syariah & Maybank Indonesia Luncurkan MyProtection RENCANA Syariah
Next Post Kolaborasi Allianz Syariah & Maybank Indonesia Luncurkan MyProtection RENCANA Syariah

Member Login

or