S&P Global Ratings Sebut Korean Re Punya Masa Depan Cerah

Media Asuransi, GLOBAL – S&P Global Ratings menyebutkan ada kemungkinan penilaian yang lebih baik jika Korean Re berhasil mempertahankan kinerja yang kuat dan memimpin pasar. Meskipun terjadi fluktuasi dalam modal dan pendapatan akibat investasi alternatif dan bencana alam, namun Korean Re tetap mempertahankan profil risiko yang moderat tinggi.

Dengan portofolio yang beragam dan ekspansi internasional yang terjadi secara bertahap, perusahaan ini tetap mendukung kekuatan kompetitifnya. Namun, tantangan mungkin muncul dari penggunaan reasuransi yang semakin tinggi dan potensi kenaikan biaya retrospeksi.

|Baca: Korean Re Catatkan Pendapatan Bersih KRW292,9 Miliar

Meski demikian, S&P Global Ratings telah meningkatkan prospeknya untuk Korean Reinsurance Co (Korean Re) dan anak perusahaannya, Korean Reinsurance Switzerland AG (KRSA), menjadi positif dari stabil pada 28 Februari yang lalu.

Dilansir dari laman Insurance Asia, Rabu, 20 Maret 2024, peningkatan ini mencerminkan peningkatan kecukupan modal Korean Re, yang didorong oleh adopsi model modal baru yang lebih baik dalam menangkap diversifikasi risiko.

Selain itu, dengan adopsi K-IFRS 17 mulai 1 Januari, kejelasan mengenai laba masa depan menjadi lebih besar, meskipun hal ini sebagian terimbangi oleh biaya risiko bencana yang meningkat dan biaya risiko suku bunga yang disesuaikan.

Kemungkinan peningkatan peringkat

Ke depan, terdapat kemungkinan peningkatan peringkat lebih lanjut dalam 12-18 bulan mendatang jika Korean Re berhasil mempertahankan kecukupan modal yang kuat, kinerja operasional yang stabil, dan posisinya yang terdepan dalam pasar reasuransi domestik, serta melakukan ekspansi internasional.

Dalam skenario yang positif, peringkat dapat naik jika Korean Re dapat menunjukkan kecukupan modal yang berkelanjutan dan kinerja operasional yang stabil. Namun demikian, penurunan peringkat mungkin terjadi jika kecukupan modal melemah, kinerja operasional memburuk, atau posisi perusahaan di pasar domestik mengalami penurunan yang signifikan.

Editor: Angga Bratadharma