Media Asuransi, JAKARTA – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat nilai pra penjualan sebesar Rp1,30 triliun sepanjang 2023, atau mencapai 94,6 persen dari target untuk tahun 2023 sebesar Rp1,38 triliun.
Pra penjualan pada 2023 didorong oleh permintaan yang kuat untuk proyek-proyek residensial, terutama produk rumah tapak serta permintaan yang tinggi untuk lahan industri, dengan kontribusi masing-masing sebesar 45 persen serta 24 persen.
|Baca juga: Moody’s Revisi Outlook Rating Lippo Karawaci Jadi Positif
Sisanya sebanyak 21 persen terdiri dari ruko-ruko dan lahan komersial. Produk utama rumah tapak Perseroan adalah produk klaster Cendana Spark, Cendana Spark – North dan Waterfront Estate Uptown. Selama tahun 2023, Perseroan telah berhasil menjual sebanyak 1.127 unit dari proyek-proyek perumahan, industri dan komersial di atas.
Perseroan juga melaporkan total pendapatan sebesar Rp1,08 triliun pada tahun 2023, atau turun sebanyak 15 persen dari tahun 2022 yang disebabkan oleh adanya penurunan serah terima pada rumah hunian dan apartemen, dan lahan industri apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun buku 2023, pendapatan utama perseroan berasal dari serah terima hunian rumah tapak, unit komersial atau ruko, lahan industri serta pendapatan non-properti dari pengelolaan kota Lippo Cikarang.
Proyek perumahan yang diserahterimakan pada FY23 termasuk Waterfront Estates @Uptown, sebanyak 365 unit dan The Hive @Uptown sebanyak 36 unit. Laba kotor Perseroan juga tercatat positif sebesar Rp527 miliar dengan margin laba kotor yang dapat dipertahankan pada level sehat sebesar 49 persen sepanjang tahun 2023.
|Baca juga: Hemat Rp154 M, Lippo Karawaci & RS Siloam Sepakati Sewa Baru
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2023 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 sebagaimana diumumkan perseroan, Lippo Cikarang mempartahankan EBITDA perseroan dapat tetap dipertahankan positif sebesar Rp297 miliar atau 28 persen dari pendapatan. Selain itu, laba bersih tercatat sebesar Rp108,6 miliar.
Presiden Direktur LPCK, Ketut Budi Wijaya, menyatakan bahwa LPCK optimistis masih banyak peluang pertumbuhan di industri properti. “Selama tahun 2023, Perseroan telah mencapai pra-penjualan sesuai dengan target yang ditetapkan walaupun menghadapi banyak tantangan di sektor properti seperti suku bunga acuan yang meningkat dan tekanan inflasi,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 25 Maret 2024.
Dalam menghadapi tahun 2024, jelasnya, pihaknya yakin akan tetap mempertahankan momentum pertumbuhan dengan strategi bauran produk yang tepat. “Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan agar dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen kami,” jelasnya.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News