Media Asuransi, GLOBAL – Fitch Ratings dalam laporannya menyebutkan hasil investasi perusahaan asuransi China, yang merupakan bagian besar dari total pendapatan mereka, saat ini berada di bawah tekanan dari penurunan suku bunga dan volatilitas pasar saham yang tinggi di pasar dalam negeri.
“Namun, kami percaya suku bunga yang lebih rendah tidak menyebabkan alokasi yang lebih besar untuk aset berisiko di perusahaan asuransi yang kami nilai, karena kerangka kerja permodalan yang diperketat sejak 2022 mendorong perusahaan asuransi menurunkan selera risiko mereka,” ujar Fitch, dalam keterangannya, yang dikutip Selasa, 26 Maret 2024.
Hasil investasi di beberapa perusahaan asuransi besar yang terdaftar di China pada 9M23 lebih rendah dari rata-rata tiga tahun, meski ada sedikit kenaikan dari 9M22. Tingkat pengembalian investasi tahunan rata-rata untuk semua perusahaan asuransi China, tidak termasuk keuntungan yang belum direalisasikan, turun 1,53 poin persentase menjadi 2,23 persen dari 2022.
“Kami percaya bahwa hasil investasi tidak mungkin meningkat secara signifikan pada 2024, mengingat tingkat suku bunga yang rendah dan lingkungan investasi yang menantang,” jelas Fitch.
|Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Tak Bertenaga Pagi Ini
Investasi properti perusahaan asuransi menjadi titik fokus dalam beberapa laporan pers, karena tekanan di antara pengembang China terus menyebar. Fitch tidak memperkirakan emiten yang diberi peringkat akan mengalami kerugian yang signifikan dalam investasi terkait properti mereka, karena percaya eksposur properti mereka terdiversifikasi dan terbatas.
Beberapa perusahaan asuransi jiwa telah menginvestasikan sebagian aset mereka di sektor properti dalam bentuk ekuitas atau sekuritas berpendapatan tetap, termasuk beberapa aset non-standar, seperti rencana perwalian dan produk manajemen aset lainnya.
“Kami memperkirakan bahwa eksposur langsung perusahaan asuransi jiwa China yang kami nilai terhadap sektor properti komersial adalah sekitar persentase satu digit atau lebih rendah dari total aset yang diinvestasikan,” pungkas Fitch.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News