Media Asuransi, JAKARTA – Menurut data PMI terkini oleh S&P Global, pertumbuhan di seluruh sektor manufaktur ASEAN mengalami percepatan pada akhir triwulan pertama 2024. Kenaikan baru pada permintaan baru mendorong ekspansi produksi lebih kuat.
Perbaikan kondisi pengoperasian secara umum berpusat di sektor manufaktur Singapura dan Indonesia.
Selanjutnya, perusahaan menaikkan ketenagakerjaan dan aktivitas pembelian. Aktivitas pembelian naik pada laju terkuat dalam lima bulan. Tekanan harga mengalami penyesuaian sejak bulan Februari. Beban biaya dan biaya output naik pada laju rendah masing-masing dalam tiga dan delapan bulan.
|Baca juga: Sektor Manufaktur ASEAN Terus Membaik pada Februari 2024
Headline Purchasing Managers’ Index™ (PMI®) Manufaktur ASEAN dari S&P Global naik ke titik 51,5 pada bulan Maret dari 50,4 pada bulan Februari, menunjukkan perbaikan solid pada kondisi pengoperasian dan termasuk yang paling besar dalam waktu hampir satu tahun.
Permintaan barang produksi ASEAN mengalami fluktuasi karena permintaan baru naik untuk pertama kali dalam tujuh bulan pada bulan Maret. Tingkat ekspansi merupakan yang paling cepat sejak pertengahan 2023. Akan tetapi, kenaikan terkini tampaknya lebih banyak didorong oleh permintaan domestik dibanding pasar internasional.
Kenyataannya, permintaan ekspor baru semakin menurun dan memperpanjang periode penurunan saat ini menjadi 22 bulan. Kenaikan baru pada permintaan baru membantu pertumbuhan output lebih kuat. Kenaikan merupakan yang terkuat dalam 10 bulan.
Penumpukan pekerjaan juga naik pada bulan Maret untuk pertama kalinya sejak bulan Juni, meski hanya pada kisaran kecil. Kebutuhan produksi yang lebih besar mendorong perusahaan menaikkan tingkat susunan staf selama dua bulan berturut-turut, meski pada laju marginal dan lebih lemah.
Aktivitas pembelian juga naik. Kenaikan terkini merupakan yang paling kuat yang tercatat pada periode lima bulan ekspansi. Dari segi waktu pengiriman input, kinerja rata-rata vendor secara umum tidak berubah meski kondisi permintaan membaik.
|Baca juga: Industri Manufaktur ASEAN Menggeliat di Awal 2024, Indonesia Pimpin Kenaikan
Berdasarkan negara, perbaikan kondisi pengoperasian secara umum berpusat di sektor manufaktur Singapura dan Indonesia. Sementara itu, Filipina mencatat perbaikan tingkat sedang. Di lain sisi, sektor manufaktur Vietnam mencatat tidak ada perubahan, sedangkan tiga negara ASEAN lainnya (Thailand, Malaysia dan Myanmar) semuanya mencatat penurunan pada bulan Maret.
Melihat ke depan, sentimen di seluruh wilayah secara umum optimis. Akan tetapi, tingkat kepercayaan diri secara historis turun ke posisi terendah dalam delapan bulan.
Menanggapi data PMI Manufaktur ASEAN, Maryam Baluch, Ekonom S&P Global Market Intelligence mengatakan pertumbuhan di seluruh sektor manufaktur ASEAN terus berlanjut dan menguat hingga bulan Maret. “Dengan perbaikan kondisi pengoperasian dalam tiga bulan terakhir, sehingga menjadi triwulan dengan kinerja terbaik sejak triwulan kedua tahun lalu. Kenaikan baru pada permintaan baru mendorong penguatan ekspansi output,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 1 April 2024.
Akan tetapi, tren permintaan yang mendukung menyoroti bahwa kenaikan terkini pada permintaan baru sebagian besar berasal dari klien domestik. Sementara itu, permintaan asing terus menurun. Selain itu, meski secara umum positif, perkiraan output melemah ke posisi terendah dalam delapan bulan.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News