Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp12,9 triliun pada kuartal I/2024. Laba bersih yang dibukukan, tumbuh 11,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau jika dibandingkan dengan pada kuartal I/2023.
“Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi, dan pendanaan,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, dalam jumpa pers secara daring, Senin, 22 April 2024.
Dia tambahkan, secara keseluruhan BCA berhasil mempertahankan profitabilitas yang berkelanjutan. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA selama kuartal I/2024 mencapai Rp19,8 triliun, tumbuh 7,1 persen yoy. Kemudian, pendapatan selain bunga naik 6,8 persen yoy menjadi Rp6,4 triliun.
|Baca juga: BCA Berhasil Pertahankan Sertifikasi ISO 9001:2015
“Secara total, pendapatan operasional mencapai Rp26,2 triliun atau naik tujuh persen yoy pada kuartal I/2024,” jelas Jahja.
Rasio cost to income terjaga di level 32,4 persen. Di samping itu, seiring dengan meningkatnya kualitas aset, biaya provisi BCA turun 29,8 persen yoy, sehingga turut berkontribusi bagi pertumbuhan laba BCA.
Pertumbuhan pendapatan ini tak lepas dari kenaikan total kredit yang dibukukan BCA sebesar 17,1 persen yoy menjadi Rp835,7 triliun per Maret 2024. “Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri,” tegas Jahja.
Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp1.121 triliun per Maret 2024. BCA mencatatkan kenaikan DPK sebesar 7,9 persen yoy pada periode ini. Dana giro dan tabungan (current account and saving account/CASA) tumbuh sekitar 7,3 persen hingga mencapai Rp904,5 triliun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News