Media Asuransi, GLOBAL – Insight dari Munich Re menyoroti hubungan yang kompleks antara penggunaan data dan pengembangan strategi asuransi untuk mengelola risiko siber. Selain itu, dampak dari kembali menilai ulang risiko ransomware yang semakin umum.
Mengutip Business Insurance Mag, Selasa, 23 April 2024, sektor asuransi siber mengalami evolusi yang signifikan, terutama dalam menanggapi tantangan yang dihadapi oleh ransomware. Setelah terjadi peningkatan yang signifikan dalam klaim ransomware sekitar 2019, perusahaan asuransi siber melihat rasio kerugian mereka meningkat secara dramatis.
Bahkan, beberapa perkiraan menunjukkan hampir empat kali lipat peningkatan frekuensi klaim ransomware dari 2017 hingga 2020. Lonjakan ini mendorong banyak perusahaan asuransi melebihi atau setara dengan ambang batas 100 persen.
Menaikkan tarif secara signifikan
Industri kemudian merespons dengan menaikkan tarif secara signifikan dari 2020 hingga 2022, yang mengarah pada peningkatan hasil keuangan, yang beberapa ahli industri sekarang percaya bisa menghasilkan penurunan tarif di masa depan.
|Baca juga: AM Best Revisi Prospek Segmen Asuransi Pasar London Jadi Positif
Memodelkan efek perubahan tarif pada kinerja keuangan perusahaan asuransi dapat memberikan insight yang jelas. Misalnya, sebuah skenario hipotesis yang diuraikan oleh Munich Re menunjukkan sebuah perusahaan asuransi yang memulai dengan rasio kerugian 150 persen, tetapi setelah menaikkan tarif tiga kali lipat, rasio ini bisa turun menjadi 50 persen.
Jika perusahaan asuransi ini kemudian menerapkan penurunan tarif sebesar 10 persen, rasio kerugian mereka berpotensi meningkat menjadi 56 persen, dengan penurunan lain mungkin akan meningkatkannya lebih lanjut menjadi 62 persen.
Munich Re menjelaskan skenario ini menyoroti dampak cepat yang dapat dimiliki penyesuaian tarif terhadap kesehatan keuangan, terutama efek gabungan dari penurunan tarif bahkan yang kecil terhadap rasio kerugian dan hasil akhir secara keseluruhan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News