1
1

IHSG dan Rupiah Kompak Dapat Rapor Hijau di Perdagangan Sore

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa terpantau menguat ketimbang perdagangan pagi tadi di 7.073. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan juga terlihat menguat tipis ketimbang pembukaan pagi tadi di Rp16.243 per US$.

IHSG Selasa, 23 April 2024, perdagangan sore berakhir menguat ke 7.110, naik 36 poin atau setara 0,52 persen. Level tertinggi di 7.165 dan terendah di 7.099. Volume perdagangan hari ini tercatat 19,4 miliar lembar saham senilai Rp12,02 triliun. Sebanyak 270 saham menguat, 288 saham melemah, dan 225 saham stagnan.

Sementara itu, mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan menguat ke Rp16.220 per US$ dengan year to date return 5,33 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.220 hingga Rp16.249 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.156 per US$.

Wall Street menguat

Di sisi lain, saham-saham Wall Street menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Kondisi itu mengabaikan pelemahan baru-baru ini di awal minggu yang berat di mana pendapatan perusahaan-perusahaan teknologi dan industri meningkat.

|Baca juga: Pembiayaan Mobil Mandala Finance (MFIN) Kecipratan Rezeki saat Lebaran, Tumbuh Berapa?

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,7 persen menjadi 38.239. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas menguat 0,9 persen menjadi 5.010. Kemudian, Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melonjak 1,1 persen menjadi 15.451.

“Pasar bernapas lega karena ketegangan di Timur Tengah tidak meningkat,” kata Adam Sarhan dari 50 Park Investments.

Sementara itu, indeks tertimbang perdagangan dolar berada di atas 106, namun turun dari level tertinggi lima bulan yang dicapai minggu lalu. Hal itu setelah komentar dari pejabat Federal Reserve dan serangkaian data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan memaksa pengurangan ekspektasi penurunan suku bunga.

Meredanya ketegangan di Timur Tengah, yang telah mendorong dolar, emas dan minyak menguat tajam pada Jumat lalu dan memukul pasar saham, juga membantu meredam volatilitas. Teheran meremehkan serangan drone balasan Israel, yang tampaknya merupakan langkah yang bertujuan untuk mencegah eskalasi regional.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Munich Re Perkuat Kepemimpinan Underwriting di Asia Pasifik hingga Afrika, Berikut Rinciannya!
Next Post Bukit Asam (PTBA) Dorong Peran Perempuan di Sektor Batu Bara

Member Login

or