Bank Indonesia (BI) meyakini bahwa transformasi digital dapat mempercepat perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, ada lima langkah yang perlu dilakukan terkait transformasi digital tersebut. Pertama, mendukung digitalisasi perbankan. Kedua, menjamin interlink antara fintech dengan perbankan. Ketiga, mendorong inovasi startup. Keempat, mengembangkan infrastruktur sistem pembayaran dan pasar keuangan. Dan kelima, memperkuat kolaborasi dan kerja sama antar negara. Hal ini disampaikan Gubernur BI saat berbicara dalam 14th Islamic Financial Services Board (IFSB) Summit sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta, 13 November 2019.
Dalam kesempatan yang sama, mantan gubernur bank sentral Malaysia Zeti Akhtar Azis menekankan bahwa teknologi digital menjadi kunci dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah. Sementara itu, Sekjen IFSB Bello Lawal Danbatta menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung negara anggota dalam memajukan ekonomi syariah sebagai arus baru ekonomi di dunia dengan mengeksplorasi esensi dalam menghubungkan layanan keuangan inklusif syariah, inovasi teknologi, dan ekonomi yang berkelanjutan menuju ekonomi dan keuangan syariah yang semakin populer dan digunakan dalam ekosistem keuangan global.
Sebagai salah satu pertemuan internasional dan forum tingkat tinggi yang dilaksanakan dalam rangkaian ISEF 2019, 14th IFSB Summit dengan tema Islamic Finance for Sustainable Development in the Era of Technological Innovation merupakan agenda penting yang menyatukan para delegasi untuk mengeksplorasi perkembangan saat ini dan prospek masa depan industri jasa keuangan syariah dalam memetakan batas baru ekonomi dan keuangan syariah dan dalam menghadapi tantangan-tantangan utama untuk menjadi yang terdepan di era digital ini. Terdapat lima topik yang dibahas dalam IFSB Summit yaitu: pertama, Leveraging Islamic Finance to Enhance Socio-Economic Inclusion and Sustainable Development. Kedua, Mainstreaming Islamic Finance Through Technology: Building a Robust Regulatory Ecosystem. Ketiga, Broadening Acess and Resilience in Digital Islamic Finance: Opportunities and Challenge. Keempat, Emerging Technology and Innovation in Islamic Finance: Opportunities and Risks. Kelima, The Way Forward for Islamic Finance.
IFSB adalah organisasi yang menetapkan standar internasional di bidang jasa keuangan syariah yang mendorong terwujudnya dan meningkatnya tingkat kesehatan dan stabilitas industri jasa keuangan syariah dengan mengeluarkan standar kehati-hatian yang bersifat global. Saat ini Gubernur BI Perry Warjiyo, menjabat sebagai Chairman of the Excecutive Committee (EC) IFSB yang beranggota tujuh perwakilan bank sentral/otoritas keuangan dari Irak, Nigeria, Arab Saudi, Sudan, Turki, Bangladesh, dan Pakistan. Sementara Deputy Chairman EC dijabat perwakilan dari Malaysia. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News