Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) berhasil mencetak laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp831 miliar, meningkat dua persen year on year (yoy) pada kuartal I/2024.
Laju kenaikan laba yang konsisten ini mencerminkan ketahanan finansial dan kekuatan strategis Danamon di tengah kondisi perekonomian yang berfluktuasi. Untuk pendapatan operasional tumbuh sebesar delapan persen yoy menjadi Rp4,7 triliun.
“Pencapaian ini merupakan awal yang baik pada tahun 2024. Ke depannya, Danamon akan terus tumbuh sebagai financial group bersama dengan anggota lain dari Grup MUFG untuk mendukung pertumbuhan seluruh stakeholders dan perekonomian Indonesia,” ujar Direktur Utama Danamon, Daisuke Ejima, dalam keterangan resmi, Selasa, 30 April 2024.
|Baca juga: Peringkat Viabilitas Bank Danamon Dinaikkan Jadi bb+ oleh Fitch
Dia tambahkan, Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) meningkat 14 persen yoy menjadi Rp2,3 triliun, hal ini menunjukkan efisiensi bank dalam mengelola operasi intinya dan memperkuat fondasinya untuk pertumbuhan investasi di masa depan.
Danamon juga membukukan rekor tertinggi dalam portofolio pinjamannya, dengan total kredit dan trade finance mencapai Rp179,7 triliun, atau naik 18 persen yoy didorong oleh pertumbuhan dari seluruh segmen bisnis. Dari sisi pendanaan, Danamon mencatatkan peningkatan total dana pihak ketiga sebesar 14 persen yoy menjadi Rp143,2 triliun. “Meskipun pertumbuhan pendanaan beralih ke deposito berjangka di tengah situasi tingkat suku bunga lebih tinggi, granular funding dapat tumbuh sebesar 12 persen yoy,” jelasnya.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Danamon terus berupaya menjaga kualitas aset yang sehat yang tecermin pada beberapa indikator kunci meliputi: Rasio Loan at Risk (LAR) (termasuk restrukturisasi Covid-19 yang masih direlaksasi) membaik sebesar 70 basis points (bps) yoy menjadi 12 persen, rasio cakupan Non-Performing Loan (NPL) berhasil meningkat dari 254,2 persen pada periode yang sama tahun 2023 menjadi 261,8 persen, dan rasio NPL gross juga membaik sebesar 20 bps yoy menjadi 2,2 persen.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News