Media Asuransi, GLOBAL – AIA Group membukukan lonjakan nilai bisnis baru sebesar 27 persen pada kuartal I/2024. Pertumbuhan tersebut dipimpin oleh tumbuhnya bisnis baru di Hong Kong dan China.
Menurut keterangan AIA yang dikutip dari laman SCMP.Com, Selasa, 30 April 2024, ukuran profitabilitas masa depan dari polis-polis baru yang terjual melonjak menjadi US$1,3 miliar, dari US$1,05 miliar tahun sebelumnya. Premi baru yang disetahunkan juga melonjak 23 persen menjadi US$2,4 miliar.
Dengan mengesampingkan pengaruh fluktuasi nilai tukar, nilai bisnis baru melonjak 31 persen. Sementara premi baru tahunan naik 26 persen. Nilai bisnis baru di Hong Kong melonjak 43 persen, dengan di daratan Cina, nilai tersebut meningkat 38 persen, melalui basis nilai tukar yang konstan.
CEO AIA Lee Yuan Siong mengatakan perusahaan akan menambah US$2 miliar untuk program pembelian kembali senilai US$10 miliar yang sudah ada, mengingat posisi keuangan AIA yang sangat kuat dan kepercayaan diri terhadap kinerja operasional dan keuangan di masa depan.
|Baca juga: Kuartal I, Pendapatan Premi Asuransi Harta (AHAP) Capai Rp50,57 Miliar
Perusahaan menetapkan target baru untuk membayar 75 persen dari laba bersih yang dihasilkan setiap tahunnya, yang akan menghasilkan distribusi yang lebih tinggi kepada para pemegang saham melalui dividen dan pembelian kembali saham, mulai dari hasil tahunan tahun ini.
Sebagai informasi, AIA saat ini beroperasi di 18 pasar Asia Pasifik, dengan basis utama di Hong Kong dan China sebagai kontributor terbesar untuk bisnis baru dan penjualan polis, dengan selisih yang cukup besar.
Kuartal tahun lalu memberikan dasar perbandingan yang rendah, karena kedua pasar tersebut baru saja pulih dari gangguan era covid-19, seperti karantina wajib bagi pelancong lintas batas dan langkah-langkah pembatasan sosial lainnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News