Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,2 triliun pada kuartal I/2024, naik 7,8 persen year on year (yoy) dan menghasilkan earnings per share Rp66,96.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan bahwa perolehan kinerja di kuartal I/2024 merupakan wujud dari konsistensi perseroan terhadap strategi lima pilar yang fokus pada pertumbuhan profit yang berkelanjutan. Menurutnya, CIMB Niaga akan terus menjalankan dedikasi perseroan dalam meningkatkan customer experience melalui inovasi digital.
“Dengan memanfaatkan kemampuan digital, kami siap untuk menciptakan nilai jangka panjang sembari terus memprioritaskan kebutuhan para stakeholders dan kontribusi terhadap kesejahteraan ekonomi Indonesia,” kata Lani dalam keterangan resmi, Selasa, 30 April 2024.
|Baca juga: CIMB Niaga Optimistis Kredit Tumbuh Double Digit Tahun Ini
Menurut dia, pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang sehat serta indikator kualitas aset yang membaik, menjadi dasar yang kuat bagi CIMB Niaga untuk terus memberikan nilai lebih. Ditambah manajemen biaya yang efektif dengan rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Rasio/CIR) di bawah 45 persen. “Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami untuk terus memberikan profitabilitas yang berkelanjutan dan memperkuat keyakinan kami terhadap prospek positif untuk sisa tahun ini,” tuturnya.
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 24,5 persen dan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 84,2 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp333,0 triliun per 31 Maret 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Sementara itu, Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp248,0 triliun, tumbuh 3,3 persen yoy, menunjukkan rasio current account and savings account (CASA) yang baik yakni sebesar 64,6 persen. “CASA tumbuh 8,9 persen yoy, sebagai hasil upaya CIMB Niaga membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital CIMB Niaga,” kata Lani.
Kredit Naik
Jumlah kredit dan pembiayaan CIMB Niaga naik 6,0 persen yoy menjadi Rp211,6 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tumbuh 9,4 persen yoy dan perbankan konsumer yang tumbuh 6,9 persen yoy. Kenaikan tertinggi di kredit dan pembiayaan retail, terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 15,8 persen yoy.
|Baca juga: CIMB Niaga Bagi Dividen Tunai 50% dari Laba Bersih 2023
Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp56,2 triliun atau tumbuh 15,4 persen yoy dan DPK sebesar Rp50,6 triliun atau tumbuh 2,6 persen yoy per 31 Maret 2024.
Pertumbuhan pembiayaan signifikan tersebut sebagian besar dikontribusi oleh segmen ritel. CIMB Niaga Syariah tetap fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas.
Selain itu, hampir 26 persen dari total pembiayaan CIMB Niaga atau atau setara dengan Rp54,8 triliun, mendukung transisi yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon, Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya CIMB Niaga sebagai salah satu dari tujuh bank yang mewakili komitmen industri perbankan nasional dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) Indonesia, yang ditargetkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Selain itu, CIMB Niaga juga meraih penghargaan sebagai The Best Sustainability-Linked Loan for Manufacturing dan The Best Green Loan for Utility di The Assets Triple A Awards,” tambah Lani.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News