1
1

IHSG Diramal Melemah Terbatas, Ajaib Jagokan Saham ACES, EXCL, ADMR

Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan melemah terbatas dalam range 7.168-7.300.

Melalui laporan berita dan saham pilihan Ajaib Sekuritas Kamis, 2 Mei 2024, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan pada perdagangan Selasa (30/4), IHSG ditutup naik +1,10% atau +78,41 poin di level 7.234. “IHSG hari ini (2/5) diprediksi melemah terbatas dalam range 7.168-7.300.”

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG kembali terapresiasi sejalan dengan inflow investor asing senilai Rp728,47 miliar (30/4). Selama 2 hari beruntun IHSG menguat dengan total kenaikan +2,81%. Ekonomi Indonesia cukup resilient tercermin dari beberapa indikator, seperti tingkat inflasi dan konsumsi yang terjaga, ekspansifnya industri manufaktur, serta naiknya realisasi investasi memberikan optimisme pelaku pasar.

Di sisi lain, dana Moneter Internasional (IMF) dalam World Economic Outlook (WEO) Edisi April 2024 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional di level 5% pada 2024 dan naik ke level 5,1% di tahun 2025. “Hari ini, pelaku pasar menantikan rilis data PMI manufaktur dan inflasi domestik periode April 2024. Inflasi berpotensi masih di atas level 3%, namun tetap dalam range Bank Indonesia (BI) di kisaran 1,5%-3,5%.”

|Baca juga: ASII, HRTA, INKP, dan MAPI Masuk Rekomendasi Saham Layak Koleksi di Awal Bulan

Dari mancanegara, The Fed pada FOMC awal Mei 2024 kembali mempertahankan suku bunga dalam 6 pertemuan beruntun di level 5,25%-5,5%. The Fed meyakini bahwa suku bunga saat ini merupakan tingkat tertinggi. Potensi pemangkasan suku bunga belum dapat dilakukan jika inflasi masih jauh dari target di level 2%.

Dari Asia, Indeks PMI manufaktur Jepang versi Jibun Bank pada April 2024 tercatat di level 49,6. Meskipun masih di level kontraksi, namun terjadi kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 48,2. Industri manufaktur Jepang yang berada pada zona kontraksi tersebut telah berlangsung selama 11 bulan beruntun.

 

Saham Pilihan

Adapun saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah:

1. ACES
Buy: 935
TP: 965
Stop loss: <900

ACES secara teknikal berpotensi reversal dalam jangka pendek membentuk dragonfly doji di area support. Pergerakan harga tertahan di atas MA (20 dan 100). Indikator stochastic berpotensi crossing indikasi rebound.

|Baca juga: Market Brief: Wall Street Beragam Usai Pernyatan Bos The Fed tentang Suku Bunga

ACES menargetkan kenaikan SSSG di tahun 2024 sebesar 7% dengan target pendapatan sebesar 10%. Sentimen ramadan dan lebaran jadi katalis positif bagi sektor ritel. Pasalnya, konsumsi nasional pada periode tersebut terakselerasi, tercermin dari IKK pada Maret 2024 di level optimis sebesar 123,8.

2. EXCL
Buy: 2.470
TP: 2.540
Stop loss: <2.340

EXCL berpotensi bullish continuation membentuk rounding bottom. Pergerakan harga di atas MA (5,20,100). Indikator MACD bar histogram positif dalam momentum akumulasi.

EXCL catatkan kenaikan pendapatan 11,8% yoy menjadi Rp8,43 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan ARPU menjadi Rp 44 ribu, dibandingkan 1Q23 sebesar Rp 40 ribu. EBITDA tumbuh 24,3% yoy menjadi Rp4,45 triliun. Secara bottom line, laba bersih melesat 168,1% yoy menjadi Rp547 miliar.

3. ADMR
Buy: 1.345
TP: 1.390
Stop loss: <1.290

ADMR berpotensi bullish reversal membentuk dragonfly doji di area support. Indikator stochastic crossing di area oversold indikasi rebound.

Harga komoditas batu bara naik +3% ke level 147,4 per ton (1/5). Di sisi lain, ADMR per Maret 2024 melaporkan kenaikan penjualan USD274,54 juta atau tumbuh 15% yoy. Dari sisi bottom line, laba bersih tercacat naik 36% yoy menjadi  USD118,13 juta.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wall Street Bervariasi, Dolar AS Menuju Level Tertinggi
Next Post Harga Minyak Dunia Jatuh ke Level Terendah, Emas Global Stagnan

Member Login

or