Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana mengalami penurunan sebesar Rp4,83 triliun menjadi Rp501,46 triliun pada kuartal IV/2023 dibandingkan dengan kuartal III/2023 sebesar Rp506,29 triliun.
Berdasar Laporan Triwulanan IV/2023 OJK dikutip, Selasa, 7 Mei 2024, hal ini didorong oleh penurunan NAB reksa dana pendapatan tetap sebesar Rp9,37 triliun, reksa dana saham sebesar Rp4,36 triliun, reksa dana campuran sebesar Rp0,83 triliun, reksa dana syariah sebesar Rp0,33 triliun, dan reksa dana indeks sebesar Rp0,09 triliun.
|Baca juga: Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi YoY 3 Mei 2024
Meskipun secara keseluruhan NAB reksa dana mengalami penurunan, tetapi terdapat peningkatan NAB beberapa reksa dana antara lain reksa dana pasar uang yang mencatatkan kenaikan NAB terbesar yaitu sebesar Rp8,69 triliun, diikuti oleh reksa dana terproteksi sebesar Rp1,31 triliun dan ETF sebesar Rp0,15 triliun.
Jumlah dan dana kelolaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) pada kuartal IV/2023 mengalami penurunan menjadi 47 RDPT dengan nilai Rp21,58 triliun. Hal senada juga terjadi pada Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) di mana jumlah dan dana kelolaan turun menjadi 800 KPD dengan nilai Rp274,95 triliun.
Selama periode laporan, OJK menerbitkan satu izin Efek Beragun Aset Syariah-Surat Partisipasi (EBA-SP), sehingga jumlah EBA-SP naik menjadi sepuluh diikuti kenaikan dana kelolaan menjadi Rp3,34 triliun.
Sedangkan jumlah Efek Beragun Aset (EBA), Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estat (KIK DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) dan Tapera tidak berubah dibandingkan periode sebelumnya yaitu sebanyak tujuh, delapan, delapan, dan 28 tetapi dana kelolaan naik menjadi Rp1,64 triliun, Rp10,34 triliun, Rp7,92 triliun dan Rp3,49 triliun.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
