Media Asuransi, JAKARTA – Saham-saham Wall Street menyelesaikan sesi yang berombak dengan bervariasi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Bursa saham AS bergerak sideways sampai investor mencerna rilis ekonomi yang signifikan pada akhir bulan ini.
Mengutip The Business Times, Rabu, 8 Mei 2024, Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,1 persen menjadi 38.884,26. Indeks S&P 500 berbasis luas menguat 0,2 persen menjadi 5.187. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melemah 0,1 persen menjadi 16.332,56.
“Pasar mungkin akan melakukan jeda, konsolidasi,” kata Karl Haeling dari LBBW.
Analis menunjuk pada volume perdagangan yang tipis dalam periode berita yang relatif tenang setelah minggu lalu terdapat laporan pendapatan besar, rilis ekonomi, dan keputusan Federal Reserve. Katalis potensial mendatang mencakup data harga konsumen AS dan hasil Walmart, yang keduanya dijadwalkan pada minggu depan.
Dolar as menguat tipis
Di sisi lain, dolar AS naik tipis pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), sementara yen melemah karena perbedaan suku bunga yang besar membebani. Hal itu terjadi meskipun ada peringatan baru dari pejabat Jepang menyusul dua putaran dugaan intervensi penjualan dolar AS minggu lalu.
|Baca juga: Bank DKI Konsisten Dukung Pembangunan Berkelanjutan via CSR
Dolar Australia turun dari level tertingginya dalam dua bulan terhadap dolar AS setelah Reserve Bank of Australia menahan diri untuk tidak memberikan sinyal hawkish, seperti yang telah diantisipasi oleh beberapa pedagang.
Indeks dolar AS –yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya, termasuk yen, sterling dan euro– naik 0,1 persen pada 105,23, setelah turun ke level 104,52 pada Jumat lalu. Indeks tersebut naik hampir empat persen tahun ini namun turun hampir satu persen pada minggu lalu setelah Federal Reserve mengesampingkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
“Secara keseluruhan kami masih lebih positif secara struktural terhadap makro AS dan berpikir itu yang akan mendukung dolar AS di tahun mendatang,” pungkas Analis Valas Danske Bank Kirstine Kundby-Nielsen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News