Lembaga Pengembangan Manajemen Asuransi (LPMA) yang berada di bawah naungan STMA Trisakti, bekerja sama dengan Himpunan Mantan Pegawai Direktorat Asuransi (Himada) menggelar acara seminar sehari dengan tema “Artificial Intelligence Implication and Insurance Business Sustainability” di Jakarta, 27 November 2019. Seminar ini merupakan program rutin yang baru dua kali dilaksanakan oleh LPMA-STMA Trisakti, dihadiri 130 peserta yang terdiri dari para tokoh dan pegiat industri perasuransian Indonesia serta para praktisi dari perusahaan-perusahaan asuransi dari berbagai level jabatan.
Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2A Otoritas Jasa Keuanga (OJK) Ahmad Nasrullah, yang menggantikan Deputi Komisioner Pengawas IKNB OJK Muhammad Ihsanuddin, menyampaikan pesan kepada para peserta seminar yang mayoritas merupakan praktisi asuransi, untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi, hingga dapat menghadapi potensi pasar yang mayoritas berbasis internet. Pesan yang kedua, lanjut Ahmad Nasurllah, adalah yang berkaitan dengan insurtech. Melalui insurtech ini, OJK mengajak para pelaku untuk sama-sama mensosialisasikan agar masyarakat ‘melek’ dengan asuransi ini. “Pesan Pak Ihsanuddin ini memang harus menjadi perhatian kita semua. Memang harus ada biaya untuk investasi, namun perusahaan asuransi harus bisa beradaptasi. Regulator sendiri sangat berharap industri ini terus meningkatkan penetrasinya. Kalau kita lihat, penetrasi asuransi itu tidak naik-naik. Artinya dari penduduk Indonesia yang 260-an juta jiwa, hanya tiga persen saja yang memiliki polis,” ungkapnya.
Selepas memberikan sambutan, Ahmad Nasrullah langsung menyampaikan materinya sebagai pembicara pertama dengan tema “Regulasi: Perspektif dan Antisipatif”. Kemudian dilanjutkan oleh pembicara selanjutnya yaitu Direktur Utama TVRI Helmi Yahya yang mengangkat tema “The Power of Now”. Sedangkan pembacara ketiga adalah Founder of iGrow Asia Muhaimin Iqbal yang berbicara tentang Artificial Intelligence Implication. Selesai makan siang, sesi dilanjutkan dengan penampilan Hermawan Kertajaya dengan tema “Customers Becoming The Ultimate Regulators”.
Kepala LPMA-STMA Trisakti Bayu Widdhisiadji mengatakan bahwa seminar ini merupakan program lembaga untuk peningkatan pengetahuan dan kompetensi para peserta. LPMA dan Himada, lanjutnya, akan terus menjalankan program ini dengan menghadirkan pembicara-pembicara berkualitas di tingkat nasional dengan topik yang up to date dan mengarah untuk masa depan industri asuransi. Untuk seminar kali ini, tambah Bayu, sengaja disuguhkan tema berserta pembicaranya agar dapat sharing pengalaman dan ilmu dari sudut pandang yang berbeda dan belum terbayang oleh para pelaku industri asuransi. Baik dari segi teknologi maupun dari segi tekniknya.
Bayu menambahkan, pemilihan tema seminar ini juga melihat dari maraknya tren insurtech di dunia asuransi saat ini, sedangkan para pelaku masih gamang dalam menjalankannya. Oleh karena itu melalui seminar kali ini, LPMA-STMA Trisakti berharap para pelaku yang belum terjun ke dunia insurtech ini bisa lebih memahami dan dapat diterapkan dalam dunia digital insurance. Sesuai dengan visi dan misi masing-masing perusahaan. “Kami sengaja membuat seminar ini cocok diikuti oleh semua level di perusahaan. Bahkan untuk sesi Hermawan, menurut saya arahnya akan kepada marketing yang berbasis digital. Itu akan sangat mempengaruhi keputusan pembelian polis bagi nasabah. Kita melihat bagaimana teknologi digital saat ini dapat mengubah landscape asuransi, yang tadinya banyak dibeli secara manual, sekarang lebih banyak ke aplikasi,” pungkas Bayu. Fir
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News