Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan terjadi karena tanda-tanda membaiknya permintaan di AS dan Tiongkok, dua konsumen minyak terbesar, membantu kenaikan dari penurunan sebesar US$1 per barel di sesi sebelumnya.
Mengutip The Business Times, Selasa, 14 Mei 2024, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 86 sen atau 1,1 persen menjadi di US$79,12 per barel. Minyak mentah berjangka Brent naik 57 sen atau 0,7 persen menjadi di US$83,36 per barel.
Harga mendapat dukungan dari ekspektasi kuatnya permintaan bensin di AS, karena kelompok pengendara motor AAA memperkirakan aktivitas perjalanan Memorial Day tahun ini akan menjadi yang tertinggi sejak 2005. Hal itu dengan perjalanan darat mencapai rekor tertinggi sejak 2000.
|Baca juga: MNC Kapital (BCAP) Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp216,4 Miliar, Ini Sumber Dananya
Sedangkan data Tiongkok pada akhir pekan menunjukkan harga konsumen meningkat selama tiga bulan berturut-turut di April. Sementara itu, harga produsen terus mengalami penurunan, menandakan peningkatan permintaan domestik. Negara ini juga berencana untuk mengumpulkan 1 triliun yuan (S$187,1 miliar) untuk stimulus ekonomi.
Emas naik tipis
Di sisi lain, harga emas global naik tipis pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu lantaran lemahnya angka ketenagakerjaan AS meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve.
Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$2,361.69 per ons pada 0021 GMT. Harga emas batangan mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua minggu pada Jumat lalu. Emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi US$2.368,10.
Sedangkan perak di pasar spot mengalami kenaikan sebanyak 0,2 persen menjadi US$28,20 per ons, platinum turun 0,3 persen menjadi US$991,53, dan paladium melemah sebanyak 0,6 persen menjadi US$971,71.
Penambang terdiversifikasi di Afrika Selatan, Sibanye Stillwater, sedang berdiskusi dengan pemberi pinjaman untuk sementara waktu mencabut batas pinjaman, setelah lemahnya harga logam golongan platinum (PGM) mendorong pendapatannya 72 persen lebih rendah pada kuartal Maret.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News