Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAAA terhadap PT Pupuk Kalimantan Timur (PPKT) dengan outlook stabil.
“Peringkat perusahaan terutama didorong oleh sangat kuatnya kemungkinan dukungan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) (PIHC, dengan peringkat idAAA dan outlook stabil) sebagai perusahaan induknya,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 23 Mei 2024.
Profil kredit standalone Perusahaan didukung oleh posisinya yang sangat kuat dalam industri pupuk, pasokan gas alam yang aman dan stabil, serta profil keuangan yang sangat kuat, tetapi dibatasi oleh eksposur Perusahaan terhadap volatilitas harga komoditas.
|Baca juga: Pefindo Ganjar Pupuk Indonesia dengan Peringkat idAAA Outlook Stabil
Menurut Pefindo, peringkat dapat diturunkan jika PPKT secara agresif membiayai ekspansi dengan utang yang jauh lebih besar dari yang diproyeksikan, tanpa diimbangi dengan perbaikan pada kinerja bisnis.
“Peringkat juga dapat tertekan jika terdapat perubahan skema subsidi dan area distribusi untuk pupuk subsidi yang tidak menguntungkan yang mencerminkan penurunan dukungan dari PIHC, dan apabila adanya penurunan signifikan harga pupuk global dari yang telah diantisipasi. Perubahan peringkat atas Induk juga dapat memicu tindakan pemeringkatan yang serupa terhadap PPKT.”
PPKT merupakan salah satu produsen pupuk terbesar di Indonesia dengan fokus pada amonia dan urea. Perusahaan mengoperasikan beberapa fasilitas produksi di Bontang, Kalimantan Timur, yang terdiri dari lima pabrik pupuk amonia dan urea dengan total kapasitas tahunan masing-masing 2,7 juta ton dan 3,0 juta ton, serta dua pabrik Nitrogen-Fosfor-Kalium (NPK) dengan total kapasitas tahunan sebesar 350.000 ton (150.000 ton NPK blending mekanis dan 200.000 ton NPK fusion).
Pabrik-pabrik di Bontang terintegrasi dengan pelabuhan dan gudang, yang memfasilitasi distribusi produk ke pasar domestik dan ekspor. Per 31 Desember 2023, pemegang saham mayoritas PPKT adalah PIHC, BUMN untuk sektor pupuk, dengan kepemilikan sebesar 99,9%.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News