1
1

Nasdaq dan S&P 500 Merekah, Dolar AS Melempem

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Nasdaq melampaui level 17.000 untuk pertama kalinya pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), didorong oleh kenaikan di Nvidia. Sementara itu, S&P 500 ditutup sedikit lebih tinggi dan Dow berakhir lebih rendah karena imbal hasil treasury naik.

Mengutip The Business Times, Rabu, 29 Mei 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 216,73 poin atau 0,55 persen menjadi 38.852,86. Sedangkan indeks S&P 500 menguat 1,32 poin atau 0,02 persen menjadi 5.306,04. Kemudian, Nasdaq Composite naik 99,09 poin atau 0,59 persen menjadi 17.019,88.

|Baca: Berikut Prediksi IHSG dan 4 Rekomendasi Saham Layak Koleksi Hari Ini

Nvidia melonjak tujuh persen dan meningkatkan saham-saham cip lainnya ketika para pedagang kembali dari liburan akhir pekan yang diperpanjang. Indeks semikonduktor naik 1,9 persen. Teknologi pada S&P 500 memimpin kenaikan di antara berbagai sektor, sementara layanan kesehatan mengalami penurunan terbesar bersama dengan sektor industri.

Saham-saham melemah pada perdagangan sore karena imbal hasil treasury AS naik ke level tertinggi multi-minggu setelah lemahnya lelang utang. “Kami mendapatkan dua hasil yang mengecewakan dan kami melihat imbal hasil naik dan pasar (saham) merespons negatif,” kata Kepala Strategi Global LPL Financial Quincy Krosby, di Charlotte, North Carolina.

Dolar AS melemah

Di sisi lain, dolar AS melemah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Pelemahan terjadi menjelang data utama inflasi AS dan zona euro pada akhir pekan ini yang dapat memengaruhi ekspektasi terhadap prospek kebijakan moneter bank sentral utama.

Greenback juga berada di ambang penurunan bulanan pertamanya pada 2024. “Latar belakang di mana Federal Reserve dapat mulai menurunkan suku bunganya tahun ini, bahkan pada Desember, konsisten dengan pelemahan dolar lebih lanjut,” kata Kepala Strategi Valas Global BofA Athanasios Vamvakidis.

Dia menyebutkan beberapa kelemahan dalam data ekonomi AS dan angka-angka zona euro yang lebih kuat dari perkiraan baru-baru ini sebagai alasan utama perlambatan dolar. Dirinya juga menyoroti bahwa The Fed telah menolak spekulasi mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga, sehingga mencegah apresiasi dolar lebih lanjut.

Terhadap sejumlah mata uang, dolar turun 0,20 persen menjadi 104,44, dengan penurunan 1,84 persen pada basis bulanan. Sedangkan euro naik 0,25 persen menjadi US$1,0885 meskipun ada beberapa komentar dovish dari para pengambil kebijakan ECB dan data menunjukkan semangat bisnis Jerman mengalami stagnasi pada Mei.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Bitcoin Diperkirakan Kembali Uji Level US$73.000
Next Post Dua Solusi bagi Industri Ritel Tangkal Penjahat Siber

Member Login

or