Oleh: Budi Sartono Soetiardjo
Pertanyaan menggelitik yang sering muncul di benak para pelaku asuransi adalah: mana yang lebih penting (bukan yang lebih hebat), bagian marketing atau underwriting?
Acapkali, terjadi semacam friksi antara bagian marketing dan underwriting ketika sebuah bisnis besar yang dibawa oleh marketing atau agen asuransi dengan terpaksa harus ditolak karena pertimbangan underwriting.
Bisnis perusahaan asuransi dapat ‘spekulatif’ apabila tidak didukung oleh kekuatan underwriting yang prudent dan selektif. Peran underwriting begitu strategis sebagai filter risiko guna meminimalkanr klaim akibat misakseptasi.
Bagian underwriting bertugas mengamati, menganalisis, memverifikasi, mengevaluasi, menyeleksi serta mengaksep risiko suatu proposal objek pertanggungan. Kesalahan underwriting akibat keteledoran, kelalaian atau tidaktelitian, dapat menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan asuransi.
Oleh sebab itu peran underwriting tak sebatas supporting system, namun juga merupakan jaring pengaman perusahaan melalui kerja-kerja manajemen risiko yang prudent. Akseptasi suatu objek pertanggungan tanpa didahului oleh proses survei atau asessment risiko secara teliti, obyektif dan independen, dapat memunculkan masalah serius pada saat terjadi klaim.
Namun demikian, di sisi lain produktivitas perusahaan asuransi tak dapat dilepaskan dari peran dan kerja-kerja efektif dan maksimal dari bagian marketing atau agen, untuk mengumpulkan pundi-pundi premi asuransi sebanyak-banyaknya.
Terkadang, muncul dikotomi peran antara bagian marketing atau agen asuransi dan underwriting, padahal keduanya sama-sama menjadi tulang punggung perusahaan. Tidak ada yang lebih hebat antara satu dan lainnya.
Marketing atau agen ibarat striker atau penyerang tengah suatu tim sepakbola. Sedangkan underwriting, adalah penguasa lapangan tengah (midfielder), yang berperan menentukan, menjamin, serta memastikan efektif tidaknya suatu serangan sehingga membuahkan gol.
Soliditas marketing atau agen dan underwriting menjadi sangat penting guna menjaga dan memastikan bisnis-bisnis yang didapat dan dikelola oleh perusahaan asuransi aman dan menghasilkan profit yang sebesar-besarnya.
Perusahaan suransi yang kuat dan tangguh tak sebatas berbicara tentang urusan solvabilitas, likuiditas maupun kecukupan modal, namun juga oleh kerja-kerja harmonis, kompak dan sinergis antara bagian marketing atau agen dan bagian underwriting.
Kekuatan dan ketangguhan perusahaan asuransi dibangun atas dasar kerja-kerja profesional semua pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan perusahaan. Tanpa terkecuali.
Salam
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News