Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi terlihat bergerak di area negatif meski awalnya berada di jalur hijau. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau melemah ketimbang penutupan di hari sebelumnya di Rp16.283 per US$.
IHSG Rabu, 5 Juni 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.099 dan tak lama melemah ke 7.070. Posisi tertinggi di 7.118 dan terendah di 7.068. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 2,1 miliar lembar saham senilai Rp869 miliar. Sebanyak 139 saham menguat, 192 saham melemah, dan 166 saham stagnan.
Mengutip Investing, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan di Rp16.297 per US$. Pagi ini level tertinggi nilai tukar rupiah berada di Rp16.297 dan terendah di Rp16.259 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.156 per US$.
Bursa saham AS bangkit
Bursa saham Amerika Serikat (AS) bangkit kembali dari penurunan di pagi hari dan ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu karena data baru menunjukkan lowongan pekerjaan di Amerika Serikat merosot pada April ke level terendah sejak Februari 2021.
|Baca juga: Rangkuman 4 Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,4 persen menjadi 38.711. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas naik 0,2 persen menjadi 5,291.34. Kemudian indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi juga menguat sebanyak 0,2 persen menjadi ditutup di 16.857,05.
“Kami mengalami perubahan haluan di pasar,” kata Peter Cardillo dari Spartan Capital, seraya menambahkan bahwa pasar telah berbalik arah, sementara beberapa imbal hasil treasury AS turun.
Sedangkan dolar AS menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), setelah jatuh ke level terendah terhadap euro, sterling, dan franc Swiss sejak pertengahan Maret semalam. Kondisi itu karena tanda-tanda melemahnya perekonomian AS mendorong kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve sebelumnya.
Namun yen menguat 0,6 persen atau lebih tinggi untuk kenaikan solid hari kedua karena pejabat Bank of Japan memperingatkan mereka terus mengawasi mata uang tersebut, dan sebuah laporan mengatakan BOJ akan segera membahas pengurangan pembelian obligasi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News