1
1

IHSG dan Rupiah Perdagangan Sore Kian Membara

Ilustrasi | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu berakhir di area negatif. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan sore ditutup melemah ketimbang pagi tadi di Rp16.297 per US$.

IHSG Rabu, 5 Juni 2024, perdagangan sore ditutup di 6.947, melemah 151 poin atau setara 2,14 persen ketimbang pagi tadi di 7.099. Level tertinggi di 7.118 dan terendah di 6.934. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 18 miliar lembar saham senilai Rp12 triliun. Sebanyak 172 saham menguat, 421 saham melemah, dan 192 stagnan.

Mengutip Investing, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup kian melemah ke Rp16.305 per US$. Posisi tertinggi nilai tukar rupiah hari ini di Rp16.305 per US$ dan terendah di Rp16.255 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.224 per US$.

Bursa saham AS bangkit

Bursa saham Amerika Serikat (AS) bangkit kembali dari penurunan di pagi hari dan ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu karena data baru menunjukkan lowongan pekerjaan di Amerika Serikat merosot pada April ke level terendah sejak Februari 2021.

|Baca juga: Oversubscribed hingga 3 Kali Lipat, BSI Catat Pemesanan Sukuk ESG Tembus Rp9 Triliun

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,4 persen menjadi 38.711. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas naik 0,2 persen menjadi 5,291.34. Kemudian indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi juga menguat sebanyak 0,2 persen menjadi ditutup di 16.857,05.

“Kami mengalami perubahan haluan di pasar,” kata Peter Cardillo dari Spartan Capital, seraya menambahkan bahwa pasar telah berbalik arah, sementara beberapa imbal hasil treasury AS turun.

Sedangkan dolar AS menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), setelah jatuh ke level terendah terhadap euro, sterling, dan franc Swiss sejak pertengahan Maret semalam. Kondisi itu karena tanda-tanda melemahnya perekonomian AS mendorong kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve sebelumnya.

Namun yen menguat 0,6 persen atau lebih tinggi untuk kenaikan solid hari kedua karena pejabat Bank of Japan memperingatkan mereka terus mengawasi mata uang tersebut, dan sebuah laporan mengatakan BOJ akan segera membahas pengurangan pembelian obligasi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Oversubscribed hingga 3 Kali Lipat, BSI Catat Pemesanan Sukuk ESG Tembus Rp9 Triliun
Next Post Investor Mulai Lirik Program Bonus 1% Ajaib terkait Pemindahan Saham

Member Login

or