Media Asuransi, GLOBAL – Penjualan anuitas terutama anuitas tetap dan anuitas terindeks tetap oleh perusahaan asuransi jiwa di Amerika Serikat (AS) melonjak sejak 2021. Namun, laporan S&P Global Ratings mengungkapkan sejumlah tantangan yang kini dihadapi oleh perusahaan asuransi jiwa akibat lonjakan permintaan ini.
Menurut laporan tersebut, permintaan akan anuitas dan manfaat pensiun swasta lainnya meningkat didorong oleh kondisi pasar yang menguntungkan, perubahan demografi, dan meningkatnya permintaan konsumen untuk pendapatan pensiun. Hal ini terjadi seiring dengan berkurangnya pekerjaan yang menawarkan pensiun manfaat pasti.
Anuitas menjadi lebih menarik bagi pemegang polis sejak suku bunga mulai naik, yang diikuti dengan peningkatan tingkat kredit pada anuitas oleh perusahaan asuransi. Namun, peningkatan ini tidak datang tanpa tantangan. S&P Global Ratings mencatat sejumlah risiko dan tren utama yang dihadapi oleh perusahaan asuransi jiwa yakni:
|Baca juga: Fitch Ratings Ramal Asuransi Jiwa Jepang Pertahankan Fundamental Kredit Kuat hingga Maret 2025
Hambatan regulasi
Terkait standar modal, outsourcing, praktik penjualan, atau standar baru yang tetap menjadi risiko sangat tinggi. Serangan siber yang meningkat juga menambah ancaman tanpa perubahan yang diharapkan dalam waktu dekat.
Dampak suku bunga
Perubahan suku bunga memengaruhi pendapatan selisih dan penjualan top-line, yang dianggap sebagai risiko moderat tanpa perubahan signifikan yang diharapkan.
Ketegangan geopolitik dan makroekonomi
Ancaman terhadap pemulihan ekonomi global menghadirkan risiko yang meningkat, sementara inflasi yang terus-menerus membebani pengeluaran dan memengaruhi profitabilitas tetap menjadi risiko moderat.
Pasar real estate komersial
Tantangan dalam pasar ini dan portofolio pinjaman hipotek komersial diidentifikasi sebagai risiko moderat, begitu juga dengan risiko rekanan dari solusi reasuransi luar negeri dan aktivitas sidecar.
S&P juga memperingatkan meskipun suku bunga mungkin mulai turun pada 2024, namun mereka tidak mengharapkan penjualan anuitas kembali ke tingkat sebelum 2020. Hal ini disebabkan oleh prediksi suku bunga tidak akan kembali ke tingkat terendah ekstrem 2009-2020 dan faktor demografi yang akan terus mendorong permintaan untuk anuitas.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News