1
1

Analis S&P Sebut Cara Ini Jadi Siasat Perusahaan Reasuransi Kurangi Risiko Bencana Alam

Ilustrasi. | Foto: Bukalapak

Media Asuransi, GLOBAL – Analis Standard & Poor’s (S&P) menyebutkan modal pihak ketiga diperkirakan terus tumbuh dan tetap menjadi cara penting bagi perusahaan reasuransi untuk mengurangi risiko bencana alam.

Dalam laporan terbaru yang dirilis S&P, tingkat risiko bencana alam –yang dipengaruhi oleh perubahan iklim, urbanisasi, dan inflasi– dipandang tinggi dan tren ini akan tetap tidak berubah selama 12 bulan ke depan.

|Baca: AI Generatif Ubah Lanskap Industri Asuransi di Dunia

Kerugian yang lebih tinggi akibat bencana alam mendorong perusahaan asuransi utama untuk mengalihkan lebih banyak risiko ini kepada perusahaan reasuransi. Sebagai respons, perusahaan reasuransi telah menaikkan tarif dan mengurangi kapasitas untuk perlindungan yang melindungi dari frekuensi kerugian.

Salah satu strategi utama yang digunakan perusahaan reasuransi untuk mengelola eksposur bencana alam adalah melalui penggunaan modal alternatif. Modal alternatif telah berkembang secara signifikan sejak 2006 dan terus menarik minat dari penyedia modal pihak ketiga seperti dana kekayaan negara, ekuitas swasta, dan dana lindung nilai.

“Eksposur bencana alam menarik bagi penyedia modal pihak ketiga karena merupakan sumber diversifikasi portofolio yang tidak berkorelasi dengan faktor-faktor seperti suku bunga, dan menawarkan pengembalian yang menjanjikan saat suku bunga rendah,” jelas para analis, dikutip dari laman Reinsurance News, Senin, 10 Juni 2024.

Modal pihak ketiga

Meskipun suku bunga telah naik, namun penyedia modal pihak ketiga tetap tertarik pada risiko yang tidak berkorelasi yang ditawarkan oleh bencana alam. Mereka menjadi lebih selektif tentang perusahaan asuransi dan reasuransi yang mereka ajak bekerja sama, terutama dalam hal underwriting, profitabilitas, dan manajemen risiko perusahaan.

Selain itu, obligasi bencana akan terus menjadi favorit investor dibandingkan dengan sekuritas terkait asuransi lainnya. Hal ini terutama disebabkan oleh struktur yang lebih baik, cakupan yang lebih jelas, dan likuiditas yang lebih tinggi yang ditawarkan oleh obligasi bencana.

“Kami mengharapkan modal pihak ketiga terus tumbuh dan tetap menjadi cara penting bagi perusahaan reasuransi untuk secara efektif mengelola dan mengurangi eksposur mereka terhadap risiko bencana, membantu mereka memenuhi permintaan yang kuat akan perlindungan,” pungkas S&P.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AI Generatif Ubah Lanskap Industri Asuransi di Dunia
Next Post WTW Gandeng Guidewire Bantu Perusahaan Asuransi Tingkatkan Kecepatan Pemasaran
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or