1
1

Harga Minyak Melonjak ke Level Tertinggi, Emas Global Stagnan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak naik sekitar tiga persen ke level tertinggi dalam satu minggu pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan tersebut didukung oleh harapan meningkatnya permintaan bahan bakar pada musim panas ini, meskipun dolar AS menguat.

Mengutip The Business Times, Selasa, 11 Juni 2024, Brent berjangka naik US$2,01 atau 2,5 persen menjadi US$81,63 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$2,21 atau 2,9 persen menjadi US$77,74. Itu merupakan penutupan tertinggi untuk kedua patokan minyak mentah tersebut sejak 30 Mei.

Sedangkan The Fed menaikkan suku bunga secara agresif pada 2022 dan 2023 untuk mengendalikan lonjakan inflasi. Suku bunga yang lebih tinggi tersebut telah meningkatkan biaya pinjaman bagi konsumen dan dunia usaha, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

|Baca juga: Menkeu Klaim Kinerja Kemenkeu Berkontribusi terhadap Perekonomian Nasional

Demikian pula, penguatan dolar AS dapat mengurangi permintaan minyak dengan membuat komoditas dalam mata uang dolar seperti minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Penurunan suku bunga

Di sisi lain, harga emas stabil pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB) menyusul penurunan di bawah level utama US$2.300 pada sesi sebelumnya. Kondisi tersebut karena data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan sehingga meredam ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal tahun ini.

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$2,396.69 per ons pada 01.46 GMT. Emas berjangka AS turun 0,5 persen menjadi US$2.313,60. Perak di pasar spot naik satu persen menjadi US$29,48 per ons, platinum naik sekitar satu persen menjadi US$973,20 dan paladium naik 1,1 persen menjadi US$922,19.

Sedangkan dolar AS naik 0,2 persen terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun naik tipis. Emas batangan turun lebih dari tiga persen pada Jumat lalu setelah laporan pekerjaan yang kuat dan data Tiongkok.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Sulselbar Diganjar Peringkat idA+ dengan Prospek Stabil
Next Post Perekonomian Global Dibayangi Risiko Perang Dagang

Member Login

or